Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, March 29, 2024
redaksi@topcareer.id
Lifestyle

TV Analog Dan TV Digital, Apa Bedanya?

Sumber foto: itweb.co.za

Topcareer.id – Perkembangan TV Digital (DTV) di Indonesia dinilai cukup lambat dibanding negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

Amerika Serikat sendiri, sejak Juni 2009, tercatat telah mengubah cara konsumen menerima dan menonton TV Digital. Meskipun transmisi TV dialihkan dari analog ke digital, beberapa konsumen masih menonton stasiun TV analog berdaya rendah.

TV analog dan standar transmisinya

Sebelum Transisi DTV, sinyal TV analog dipancarkan dengan cara yang mirip dengan radio. Sinyal video TV analog ditransmisikan dalam AM, sedangkan audio dikirim dalam FM.

Akibatnya, transmisi TV analog dapat mengalami gangguan, tergantung pada jarak dan lokasi geografis TV yang menerima sinyal.

Baca juga: Rekor Iklan TV Terlama di Dunia, Durasi 14 Jam Lebih

Selain itu, jumlah bandwidth yang ditetapkan untuk saluran TV analog membatasi resolusi dan kualitas gambar secara keseluruhan. Standar transmisi TV analog disebut sebagai NTSC.

NTSC diadopsi pada tahun 1941 dan mulai populer digunakan setelah Perang Dunia II. NTSC didasarkan pada sistem 525 baris, 60 bidang / 30 frame per second pada 60 Hz untuk transmisi dan tampilan gambar video. Ini adalah sistem interlaced di mana setiap frame dipindai dalam dua bidang 262 garis, yang kemudian digabungkan untuk menampilkan bingkai video dengan 525 garis pindai.

Satu kelemahannya, adalah warna yang tidak disertakan ketika sistem awalnya disetujui dan diterapkan. Ini terjadi hingga 1953. Akibatnya, penambahan warna ke dalam NTSC selalu menjadi kelemahan sistem.

Dasar-dasar TV Digital

TV Digital, atau DTV, ditransmisikan sebagai bit informasi data, seperti halnya data komputer ditulis, atau cara musik atau video dituliskan pada CD, DVD, atau Disk Blu-ray.

Sinyal digital terdiri dari 1 dan 0. Ini berarti “aktif” atau “tidak aktif”. Kualitas sinyal tidak bervariasi dalam jarak tertentu yang terkait dengan keluaran daya pemancar. Penampil melihat gambar berkualitas penuh atau tidak sama sekali.

Baca juga: Bagaimana TV dan Pers Memberitakan Pandemi Covid-19? Ini Penilaian KPI

Tidak seperti transmisi TV analog, tidak ada sinyal yang hilang secara bertahap karena jarak dari pemancar bertambah. Jika pemirsa terlalu jauh dari pemancar atau berada di lokasi yang tidak diinginkan, stasiun tidak dapat diakses.

Selain itu, tidak seperti TV analog, transmisi TV digital telah dirancang dari awal untuk mempertimbangkan semua faktor utama sinyal: B / W, warna, audio (termasuk suara surround), dan teks.

Video dapat dikirim sebagai sinyal interlaced (garis dipindai dalam bidang alternatif) atau progresif, yakni garis dipindai secara berurutan.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply