Topcareer.id – Untuk membuat seni desain infografis ternyata tidak bisa asal “jago menggambar” atau sekadar mampu membuat ilustrasi/visualisasi. Ada sejumlah keahlian utama yang harus dimiliki infografer, dan yang paling digarisbawahi adalah keahlian story telling alias bercerita.
Menurut Sulistyono, Dosen Desain Grafis di Politeknik Negeri Jakarta dan Politeknik Negeri Media Kreatif, salah satu faktor yang memengaruhi idealnya desain infografis adalah bagaimana cara penceritaannya. Untuk itu, seorang infografer biasanya punya kemampuan utama dalam bercerita.
“Seorang infografer itu harus bisa membuat story telling dengan cara mulai dari proses pembuatan naskahnya seperti apa, terus kemudian proses visualisasinya seperti apa, terakhir tahapan finishing seperti apa,” kata Sulistyono dalam wawancara bersama Topcareer.id beberapa waktu lalu.
Jika seorang infografer sudah mengantongi kemampuan bercerita, maka ia bisa menentukan skala prioritas dalam tata letak desainnya, mulai dari apa yang mau ditonjolkan hingga menentukan judul.
Baca juga: Pekerja RI Yang Punya Keterampilan AI Terima Kenaikan Gaji Hingga 36%
Bicara soal keahlian, Sulistyono menyebut infografer harus memiliki banyak keahlian, apalagi di zaman sekarang. Namun, keahlian pertama yang disampaikan Sulistyono, yakni harus mampu berlaku menjadi jurnalis, lagi-lagi bisa bercerita sebagai kemampuan pertama.
“Istilah-istilah infrorafer itu kalau di luar negeri malah lebih dikenal dengan visual journalism, jadi dia harus punya kemampuan menulis, melakukan riset, layaknya jurnalis,” ujar Dosen yang punya pengalaman puluhan tahun di bidang desain grafis.
Keahlian selanjutnya, adalah mendesain. Mendesain yang dimaksud Sulistyono di sini dalam arti mampu menata letak dan membuat ilustrasi. Ini jadi kemampuan teknis yang harus dimiliki infografer.
Infografer saat ini bahkan dituntut mampu berlaku sebagai fotografer dan videografer demi mampu membuat infografis yang ideal dengan angle yang menarik.
“Karena dia harus terjun ke lapangan untuk melihat kejadiannya seperti apa, misal membuat infografik breaking news. Kemudian yang terakhir tuntutan seorang infografer juga harus bisa mengambil video,” ucap Sulistyono.
