Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Thursday, November 21, 2024
idtopcareer@gmail.com
ProfesionalTren

Tak Andalkan Kantor, 79% Pekerja Gunakan Alat AI Sendiri ke Tempat Kerja

Ilustrasi Sebanyak 79% pengguna AI di Asia Pasifik membawa dan menggunakan alat AI generatif mereka sendiri ke tempat kerja.Ilustrasi bekerja di depan komputer (Pexels)

Topcareer.id – Menurut Indeks Tren Kerja 2024 oleh Microsoft Corp. dan LinkedIn yang berjudul “AI di Tempat Kerja Sudah Hadir, Sekarang Masuk ke Bagian yang Sulit,” karyawan menginginkan AI di tempat kerja dan tidak akan menunggu perusahaan untuk mengejar ketertinggalan, bahkan membawa alat AI sendiri ke kantor.

Penelitian itu menyebutkan, 83% profesional di Asia Pasifik menggunakan AI di tempat kerja. Banyak dari mereka yang berjuang untuk mengimbangi kecepatan dan volume pekerjaan, mengatakan bahwa AI menghemat waktu, meningkatkan kreativitas, dan memungkinkan mereka untuk fokus pada pekerjaan yang paling penting.

Meskipun 84% pemimpin di Asia Pasifik percaya bahwa perusahaan mereka perlu mengadopsi AI agar tetap kompetitif, 61% khawatir bahwa kepemimpinan organisasi mereka tidak memiliki rencana dan visi untuk mengimplementasikannya.Hal ini menjadi salah satu faktor karyawan mengambil inisiatif sendiri.

Sebanyak 79% pengguna AI di Asia Pasifik membawa dan menggunakan alat AI generatif mereka sendiri ke tempat kerja, sehingga mereka kehilangan manfaat dari penggunaan AI dalam skala besar dan membahayakan data perusahaan. Padahal pemimpin perusahaan dapat memanfaatkan momentum AI ini sebagai investasi untuk jangka panjang.

Mayoritas pemimpin global (55%) khawatir tentang ketersediaan talenta yang cukup untuk mengisi berbagai posisi di tahun ini, terutama di bidang keamanan siber, teknik, dan desain kreatif.

Baca juga: Penggunaan AI Generatif Di Tempat Kerja Naik Hampir 2 Kali Lipat

“Asia Pasifik menyaksikan perubahan transformatif di tempat kerja karena AI, yang mendorong kebutuhan akan pendekatan bisnis yang baru,” kata Feon Ang, Managing Director, Asia Pacific, LinkedIn dalam siaran pers yang diterima Topcareer.id, Senin (13/5/2024).

76% pemimpin di Asia Pasifik mengatakan bahwa mereka lebih memilih mempekerjakan kandidat yang kurang berpengalaman namun memiliki keterampilan AI daripada kandidat yang lebih berpengalaman namun tidak memiliki keterampilan tersebut.

Sejak akhir tahun lalu, LinkedIn telah melihat peningkatan 142x lipat anggota secara global yang menambahkan keterampilan AI seperti ChatGPT dan Copilot ke profil LinkedIn mereka. Penyebutan AI dalam postingan lowongan kerja di LinkedIn meningkatkan pertumbuhan aplikasi sebesar 17%.

Temuan selanjutnya, yakni bangkitnya pengguna AI-dan apa yang mereka ungkapkan tentang masa depan.

Pengguna AI dari Microsoft telah mengubah orientasi hari kerja mereka, menghemat 30 menit per hari. 88% pengguna di APAC menjalankan hari kerja mereka dengan AI, menggunakan AI untuk memulai pagi dan menyiapkan diri untuk hari kerja berikutnya.

“Dengan pesatnya perkembangan ekosistem kita, para pemimpin yang memprioritaskan fleksibilitas dan berinvestasi dalam pengembangan keterampilan akan mendapatkan keunggulan kompetitif dengan membina tenaga kerja yang siap menghadapi AI,” ujarnya.

Feon Ang menambahkan, sebanyak 76% pemimpin di Asia Pasifik bersedia merekrut seseorang yang mungkin kurang berpengalaman dalam AI, namun memiliki kemauan untuk mengembangkan keterampilan AI.

“Hal ini menekankan urgensi dan pentingnya bagi para profesional untuk fokus pada peningkatan kemampuan AI mereka melalui pelatihan keterampilan.”

Leave a Reply