Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Thursday, September 19, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Soal Gempa Megathrust, Semua Wajib Siap Siaga

Ilustrasi gempa (Gambar oleh Angelo Giordano dari Pixabay)

TopCareer.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) beberapa waktu lalu mengungkapkan adanya potensi gempa megathrust di Indonesia.

BMKG mengatakan, peringatan ini bukan berarti gempa megathrust akan terjadi dalam waktu dekat, namun agar semua pihak selalu waspada dan mempersiapkan mitigasi.

Pakar Manajemen dan Mitigasi Bencana, Universitas Airlangga (UNAIR) Hijrah Saputra mengatakan, peringatan BMKG ini tidak boleh diabaikan begitu saja.

“Apabila peringatan BMKG terkait megathrust itu dibiarkan serta tidak ada penjelasan lebih lanjut akan berdampak besar bagi masyarakat yang memiliki literasi tidak baik terkait tentang potensi risiko gempa megathrust tersebut,” seperti dikutip dari laman resmi UNAIR.

Menurut Hijrah, Indonesia memiliki pengalaman dengan gempa dan tsunami yang mengakibatkan korban jiwa dan kerugian material yang cukup besar, seperti tsunami Aceh 2004, gempa Jogja 2006, gempa Pangandaran 2006, gempa Lombok dan gempa Palu 2018.

“Seharusnya sudah cukup bagi kita untuk belajar dari peristiwa tersebut,” kata Hijrah, ditulis Sabtu (24/8/2024).

Baca Juga: Klarifikasi BMKG Soal Info Gempa Megathrust

Ia menambahkan, gempa bumi bisa terjadi sewaktu-waktu dan tak bisa diprediksi dengan pasti. Salah satu yang bisa dilakukan adalah mempersiapkan diri agar siap dan siaga jika bencana terjadi.

“Apabila gempa besar terjadi, masyarakat harus tahu untuk lari dan menyelamatkan diri ke tempat yang aman. Terutama, masyarakat yang tinggal di pesisir akan memiliki risiko besar saat gempa bumi berlangsung,” kata Hijrah.

Masyarakat juga diimbau mempersiapkan perlengkapan darurat seperti makanan, air, dan obat-obatan dalam satu kotak. Ini juga akan membantu masyarakat usai gempa.

“Tentu, pada kondisi itu kita tidak dapat berbuat banyak hal, namun kita dapat diantisipasi dengan menyiapkan peralatan darurat,” kata Hijrah. “Bala bantuan pun tidak akan datang cepat dan membutuhkan waktu yang panjang untuk menunjang kebutuhan pasca gempa bumi telah usai,” imbuhnya.

Baca Juga: Simak! Sederet Langkah Antisipasi Gempa

Sementara untuk pemerintah, juga berperan dalam menanggulangi dan mitigasi bencana, salah satunya dengan simulasi pada masyarakat, demi mencegah kepanikan jika gempa asli terjadi, sekaligus bentuk edukasi. Pemerintah Indonesia pun dinilai harus belajar dari Jepang yang siap siaga dalam mitigasi bencana.

Pemerintah negeri sakura sudah memperhatikan bangunan wilayah rawan gempa, yang sesuai dengan standar bangunan tahan gempa. Selain itu, mereka menerapkan peringatan dini berbasis teknologi, untuk menyebarkan peringatan bencana.

“Dengan ini, kita harus serius menghadapi ancaman ini. Aktivitas gempa yang meningkat belakangan ini adalah pengingat bahwa kita hidup di wilayah yang rentan bencana,” kata Hijrah. “Jangan menunggu sampai bencana besar terjadi baru kita bertindak. Mulai sekarang, mari kita tingkatkan kesiapsiagaan kita.”

Leave a Reply