TopCareer.id – Platform perdagangan kripto Indodax diduga kena hack atau peretasan. Dugaan ini diawali dari akun X @CyversAlerts yang menyebut adanya transaksi mencurigakan dari berbagai jaringan.
“PERINGATAN. Hei @indodax, Sistem kami telah mendeteksi beberapa transaksi mencurigakan yang melibatkan dompet Anda di jaringan berbeda,” tulis akun tersebut, jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia.
“Alamat mencurigakan sudah menampung 14,4 juta USD dan menukar token ke Ether,” kata mereka.
Akun ini kemudian juga me-repost akun @BSCNheadlines, yang menulis bahwa menurut Yosi Hammer, kepala AI Cyvers, pola dan karakteristik serangan ini sangat mirip dengan grup hacker Lazarus dari Korea Utara.
Baca Juga: Industri & Instansi Wajib Lakukan Ini Saat Diserang Ransomware
Terkait Indodax kena hack, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengatakan mereka akan memanggil Indodax dan melakukan investigasi terkait dugaan peretasan ini.
Bappebti menyatakan telah mendapatkan laporan salah satu Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK), PT Indodax Nasional Indonesia (Indodax), diduga mengalami peretasan pada sistem transaksi Aset Kripto.
Hal ini disampaikan Kepala Bappebti Kasan di sela-sela rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI pada Rabu (11/9/2024).
“Bappebti berkoordinasi dengan Indodax. Kami juga telah memanggil pihak Indodax untuk meminta klarifikasi terkait kasus tersebut,” kata Kasan dalam siaran persnya.
“Saat ini, Indodax sedang dalam proses investigasi terhadap sistem yang diduga mengalami peretasan tersebut,” imbuhnya.
Baca Juga: Bappebti: Investor Kripto Harus Cerdas dan Perhatikan 2L
Kasan juga menjelaskan, Indodax sedang melakukan penutupan sistem secara menyeluruh untuk memastikan semua sistem beroperasi dengan baik.
“Untuk itu, Bappebti mengimbau masyarakat, khususnya pelanggan Indodax, agar tetap tenang dan tidak panik,” imbuhnya.
Lebih lanjut, CEO Indodax Oscar Darmawan juga membenarkan ada dugaan peretasan terhadap sistem mereka.
“Sistem transaksi kami betul diduga mengalami peretasan. Untuk itu kami melakukan investigasi dan pemeliharaan menyeluruh terhadap sistem yang ada,” kata Oscar.
“Selama proses ini, platform web dan aplikasi Indodax tidak dapat diakses. Namun tidak perlu khawatir, karena kami pastikan bahwa saldo pelanggan akan aman, baik secara kripto maupun rupiah,” pungkasnya.