TopCareer.id – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) kembali mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap penipuan yang mengatasnamakan lowongan kerja.
Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi menyebut, banyak laporan dari masyarakat terkait penipuan yang berkedok rekrutmen tenaga kerja.
“Kami terus mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menerima informasi terkait lowongan pekerjaan, terutama yang menggunakan platform online atau melalui media sosial,” ujarnya.
Anwar mengungkapkan, salah satu modus yang paling sering dipakai adalah perekrut palsu dan mengklaim sebagai bagian dari perusahaan terkemuka, baik perusahaan lokal maupun multinasional.
Baca Juga: Waspada, Ada Hoaks Lowongan Kerja KAI
Ia mengatakan, para pelaku penipuan lowongan kerja kerap memanfaatkan logo, nama, serta informasi palsu untuk meyakinkan korbannya.
Adapun, salah satu ciri penipuan yang sering dilakukan adalah dengan meminta biaya administrasi, pelatihan, atau akomodasi, sebagai syarat untuk melanjutkan ke proses seleksi berikutnya.
Anwar pun meminta masyarakat untuk tidak memberikan apapun demi mendapat pekerjaan, dan melaporkan ke pihak berwenang apabila dipaksa membayar.
“Jangan pernah memberikan apapun untuk mendapatkan pekerjaan. Jika dipaksa untuk membayar, segera laporkan ke pihak berwenang atau kanal pelaporan Kemnaker,” tegasnya mengutip laman resmi, Sabtu (12/10/2024).
Baca Juga: Hubungan Kerja Fleksibel Cocok Buat Pekerja Muda
Kemnaker sebelumnya telah membuka sejumlah kanal pengaduan untuk masyarakat melaporkan lowongan kerja mencurigakan.
Menurut Anwar Sanusi, dikutip dari keterangan tertulis, Senin (2/9/2024), inisiatif ini penting untuk melindungi pencari kerja dan informasi palsu yang merugikan.
“Hoaks lowongan kerja sangat meresahkan dan berdampak negatif bagi pencari kerja. Karena itu, kami mengambil tindakan tegas untuk mencegah penyebaran informasi palsu ini,” ujar Anwar di Jakarta.
Posko Pencegahan Hoaks Lowongan Kerja ini bisa diakses melalui berbagai saluran seperti call center, WhatsApp, situs web, serta media sosial resmi Kemnaker.
