Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Friday, October 18, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

7-Eleven Tutup 444 Gerai di AS dan Kanada Akibat Kinerja Anjlok

Ilustrasi 7-Eleven (www.7-eleven.com)

TopCareer.id – Jaringan minimarket asal Jepang yang pernah hadir di Indonesia, 7-Eleven, mengumumkan bakal menutup lebih dari 400 gerai mereka di Amerika Serikat dan Kanada.

Adapun, sebanyak 444 gerai yang ditutup adalah yang “berkinerja buruk.”

Dalam laporan pendapatannya, perusahaan induk Seven & I Holdings, ratusan gerai ini akan ditutup karena berbagai masalah, termasuk melambatnya penjualan, lalu lintas yang menurun, tekanan inflasi, dan anjloknya pembelian rokok.

Dalam rilis pendapatannya, meski ekonomi Amerika Utara secara keseluruhan kuat, perusahaan melihat “pendekatan yang lebih bijaksana terhadap konsumsi” dari para penerima pendapatan menengah dan rendah, karena inflasi yang terus menerus, suku bunga yang tinggi, dan lingkungan kerja yang memburuk.

Kombinasi dari faktor-faktor ini menyebabkan penurunan lalu lintas sebesar 7,3 persen pada bulan Agustus, mengakhiri penurunan selama enam bulan berturut-turut.

Baca Juga: PHK Massal Pertama Sejak 2009, PwC Pangkas 1.800 Pekerja di AS

Mengutip CNN, Kamis (17/10/2024), jejaring ini memiliki lebih dari 13.000 toko di seluruh Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, sehingga jumlah penutupannya mencapai tiga persen dari total toko mereka di sana.

“Sejalan dengan strategi pertumbuhan jangka panjang kami, kami terus meninjau dan mengoptimalkan portofolio kami untuk memberikan kemudahan di mana, kapan, dan bagaimana pelanggan membutuhkannya,” kata juru bicara 7-Eleven kepada Today.com.

“Sebagai bagian dari ini, kami membuat keputusan untuk mengoptimalkan sejumlah aset non-inti yang tidak sesuai dengan strategi pertumbuhan kami,” ujar juru bicara itu, mengutip People.

Namun menurut juru bicara itu, jejaring tetap membuka toko di area “di mana pelanggan mencari lebih banyak kenyamanan.”

Baca Juga: Apple PHK 100 Karyawan Divisi Layanan Digital

Sementara, menurut CEO dan Presiden Joe DePinto, penjualan rokok menurun 26 persen dalam lima tahun terakhir. Perokok saat ini lebih memilih produk nikotin yang lain atau berhenti.

“Makanan baru-baru ini menyalip rokok sebagai kategori terbesar di 7-Eleven Inc.,” kata DePinto, seperti dilaporkan Seeking Alpha. Maka dari itu, perusahaan pun siap untuk menyediakan “makanan dan layanan berkualitas tinggi.”

“Mengembangkan produk kami adalah bagian penting dari masa depan kami. Platform ini menawarkan pelanggan kami berbagai macam makanan panas dan minuman khusus,” kata DePinto.

7-Eleven sendiri sudah angkat kaki dari Indonesia pada tahun 2017, dikarenakan rendahnya penjualan.

Leave a Reply