Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Thursday, November 14, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Perusahaan di Jerman Jajal Kerja 4 Hari Seminggu, Hasilnya?

Ilustrasi Sebanyak 79% pengguna AI di Asia Pasifik membawa dan menggunakan alat AI generatif mereka sendiri ke tempat kerja.Ilustrasi bekerja di depan komputer (Pexels)

TopCareer.id – Sekitar 45 perusahaan di Jerman awal tahun ini menguji coba kerja 4 hari seminggu, demi mengetahui apakah ada perubahan pada cara bekerja, serta mencari tahu dampak positif bagi pengusaha dan karyawan.

Uji coba ini diawasi ketat oleh para peneliti dari Munster University selama enam bulan. Perusahaan-perusahaan sukarelawan di sini mengizinkan karyawannya mengurangi jam kerja mereka, tanpa memotong gaji.

Uji coba kerja 4 hari seminggu di Jerman ini diprakarsai oleh konsultan manajemen di Berlin, Intraprenör, bekerja sama dengan organisasi nirlaba 4 Day Week Global (4DWG).

Dilansir DW, untuk menilai secara objektif dampak pengurangan jam kerja, para peneliti tak cuma melakukan survei dan wawancara.

Baca Juga: Daftar Negara yang Mulai Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu

Mereka juga menganalisis sampel rambut, untuk mengukur tingkat stres, serta menggunakan pelacak kebugaran untuk mengumpulkan data fisiologis seperti detak jantung, tingkat aktivitas, dan kualitas tidur.

Menurut pimpinan studi Julia Backmann, karyawan umumnya merasa lebih baik dengan jam kerja yang lebih sedikit. Mereka juga tetap produktif seperti saat kerja lima hari sepekan, bahkan di beberapa kasus, lebih produktif.

Selain itu, peserta juga melaporkan peningkatan signifikan dalam kesehatan mental dan fisik, menunjukkan lebih sedikit gejala stres dan kelelahan. Ini terlihat dari data smartwatch yang digunakan untuk memantau stres harian.

Baca Juga: Perusahaan Ini Beralih ke 4 Hari Kerja Seminggu, 91% Pekerjanya Lebih Bahagia

Backmann juga mengatakan, dua dari tiga karyawan melaporkan lebih sedikit gangguan karena proses yang lebih optimal.

Lebih dari separuh perusahaan juga mendesain ulang rapat mereka agar lebih jarang dan singkat, sementara satu dari empat perusahaan menggunakan alat digital baru untuk meningkatkan efisiensi.

“Potensi jam kerja yang lebih pendek tampaknya terhambat oleh proses yang rumit, terlalu banyak rapat, dan rendahnya digitalisasi,” kata Carsten Meier dari Intraprenör, dikutip Jumat (8/11/2024).

Selanjutnya: Peserta yang kerja empat hari lebih aktif secara fisik

Leave a Reply