TopCareer.id – Pemerintah Indonesia dan Austria membuka kesempatan bagi para dosen Tanah Air, yang ingin melanjutkan pendidikan doktoral S3 di universitas-universitas ternama di Austria melalui beasiswa.
Pemberian beasiswa kepada dosen perguruan tinggi ini merupakan bagian dari kerja sama Indonesia-Austria Scholarship Programme (IASP).
Pemerintah Indonesia dalam IASP diwakili oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kementerian Diktisaintek).
Sedangkan Austria diwakilkan kepada Austria’s Agency for Education and Internationalisation.
Baca Juga: Beasiswa Pelatihan EF Efekta-AJI Asah Bahasa Inggris Jurnalis
Mengutip Indonesia.go.id, Selasa (12/11/2024), Direktur Sumber Daya Ditjen Dikti Riset dan Teknologi Lukman dalam surat edarannya, beasiswa ini ditujukan bagi dosen tetap, di perguruan tinggi di bawah pembinaan Kemendiktisaintek.
Selain itu, kuota beasiswa hanya diberikan kepada 15 dosen tetap setiap tahunnya.
Dosen tetap yang dapat mengikuti beasiswa ini harus berasal dari bidang studi atau penelitian yang berfokus pada Pertanian, Ilmu Sosial dan Humaniora, Kedokteran, Seni Budaya, Teknik, Ilmu Kesehatan, dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Baca Juga: NUS Buka Beasiswa Buat Pelajar ASEAN, Bisa Kuliah S1 di Singapura
Dosen penerima nantinya akan mendapatkan berbagai tunjangan meliputi tunjangan hidup bulanan senilai 1.150 euro (Rp 19,54 juta) dan uang tiket pesawat sekali jalan senilai maksimal 1.000 euro (Rp 16 juta).
Ada juga tunjangan transportasi sebesar 80 euro (Rp 1,3 juta) setiap bulan, serta tunjangan keluarga bagi pasangan sebesar 250 euro (Rp 4,2 juta) dan ditambah 250 euro lainnya untuk tanggungan 1 anak saja.
Untuk tunjangan khusus keluarga baru bisa diberikan ke penerima saat memasuki tahun kedua dan ketiga masa pendidikan.
Syarat Melamar Beasiswa Dosen IASP
Dikutip dari surat edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, berikut beberapa syarat dan ketentuan untuk melamar beasiswa IASP 2025:
- Berstatus dosen tetap pada perguruan tinggi di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
- Memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN)
- Memiliki surat izin dari pemimpin perguruan tinggi asal (untuk dosen PTN) dan/atau dari Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah masing-masing (untuk dosen PTS)
- Memiliki gelar magister, dengan tahun kelulusan maksimal 5 tahun pada tahun pendaftaran
- Belum memiliki gelar doktor dan tidak sedang menempuh pendidikan jenjang doktor (on-going)
- Memiliki sertifikat kemampuan bahasa Inggris dengan ketentuan skor minimal, yaitu: TOEFL iBT 90; atau TOEFL ITO 550; atau ILETS 6,5 yang masih berlaku (maksimal dua tahun terakhir)
- Mempunyai usulan penelitian (research proposal) 2-4 halaman (title, content, methodology, dan timetable), yang telah disetujui calon pembimbing/supervisor di perguruan tinggi Austria
- Usia maksimal 35 tahun (pada 31 Desember tahun pendaftaran)
- Memiliki CV dalam bahasa Inggris
- Memiliki dua buah surat rekomendasi akademik berbahasa Inggris (contoh: dari pembimbing magister atau atasan langsung)
- Memiliki paspor yang masih berlaku (minimal 1 tahun)
- Memiliki Letter of Acceptance (LoA) yang masih berlaku dan tidak bersyarat (unconditional) dari perguruan tinggi tujuan atau dari calon pembimbing/supervisor di perguruan tinggi
- Memiliki ijazah dan transkrip nilai pendidikan program magister (dalam bahasa Inggris) sesuai aslinya
- Sehat jasmani dan rohani, dibuktikan dengan surat keterangan dokter rumah sakit pemerintah
- Pelamar yang berstatus suami/istri dan memiliki bidang keilmuan yang sama, tidak diperkenankan melamar pada perguruan tinggi yang sama dan/atau dibimbing oleh supervisor yang sama
Pendaftaran dilakukan secara daring di situs http://beasiswadosen.kemdikbud.go.id/ melalui menu beasiswa Indonesia-Austria Scholarship Programme (IASP).
Pendaftaran beasiswa ini dibuka sampai 1 Maret 2025. Informasi lebih lanjut bisa disimak di https://grants.at/en/ dan melalui tautan ini.