TopCareer.id – Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) direncanakan mulai pada Februari 2025. Nantinya, masyarakat dewasa akan melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan, berbeda dengan anak sekolah yang akan digelar di sekolah.
Namun, menurut Setiaji, Chief of Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan, tidak menutup kemungkinan program ini juga akan dilakukan di tempat-tempat publik atau perkantoran untuk masyarakat dewasa.
“Saat ini semua pemeriksaan dilakukan di fasilitas kesehatan, kecuali anak-anak usia sekolah itu di sekolah,” kata Setiaji ditemui TopCareer.id usai konferensi pers di Jakarta beberapa waktu lalu, ditulis Jumat (30/1/2025).
“Tapi tidak terlepas kemungkinan nanti kita bisa melihat apakah seperti dulu waktu Covid kan juga dibuka di tempat-tempat tertentu, karena ini pasti ada pemeriksaan-pemeriksaan yang harus dilakukan di faskes seperti laboratorium,” kata Setiaji.
Baca Juga: Pemeriksaan Kesehatan Gratis Tak Cuma Buat Peserta BPJS Kesehatan
Setiaji menambahkan, ada beberapa skrining yang dilakukan secara daring agar pemeriksaan di fasilitas kesehatan tidak terlalu banyak. “Tapi sampai saat ini masih di faskes,” imbuhnya.
Terkait evaluasi selama uji coba program, Setiaji menyebut ada beberapa tantangan yang masih mereka temukan seperti waktu pemeriksaan dan kapasitas puskesmas.
“Kami sudah mencoba menghitungnya, melakukan simulasi, nah kita juga akan lakukan lagi simulasi menggunakan sistem,” kata Setiaji.
Baca Juga: Cek Kesehatan Gratis Mulai Februari 2025, Download Dulu SATUSEHAT Mobile
Ia mengungkapkan, mereka masih mencoba agar masyarakat tidak terlalu lama di tempat pemeriksaan. “Makanya dilakukan praskrining sebisa mungkin, agar di sana hanya dilakukan tes fisik dan sebagainya,” kata Setiaji.
Program PKG sendiri bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit tidak menular, dengan target melayani hingga 60 juta orang pada tahun pertama dan 200 juta warga dalam lima tahun ke depan.
“Program ini dirancang untuk mencakup semua lapisan masyarakat, mulai dari bayi hingga lansia, dengan pemeriksaan kesehatan yang komprehensif,” kata Setiaji.
