TopCareer.id – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria angkat bicara soal ramainya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi di industri media massa belakangan ini.
Menurut Wamenkomdigi, berkurangnya pendapatan media membuat perusahaan harus melakukan berbagai penyesuaian, salah satunya dengan melakukan PHK terhadap pekerjanya.
“Kita cukup prihatin dengan situasi yang berlangsung belakangan ini,” kata kata Nezar dalam Seminar Media Sustainability: Strengthening Democracy and Public Trust di Jakarta, Sabtu (3/5/2025).
Nezar menyebut industri media sedang menghadapi dominasi platform digital dalam distribusi informasi, serta perubahan perilaku masyarakat yang lebih memilih mencari informasi di media sosial.
Baca Juga: Kemnaker: 18 Ribu Orang Kena PHK di Awal 2025
Pada kesempatan tersebut, dia pun mendorong agar pelaku industri media dan kalangan pers Indonesia mencari model bisnis baru.
“Jadi bagaimana mencari model bisnis baru buat pers saat ini supaya bisa tumbuh kuat, sehat dan bisa menjalankan tugasnya sebagai pilar keempat demokrasi,” kata Nezar, seperti dikutip dari siaran pers.
Menurutnya, ada banyak peluang model bisnis baru yang dapat diambil oleh pelaku industri media nasional.
Salah satunya dengan kolaborasi konkret, untuk mencegah maraknya misinformasi, disinformasi, dan hoaks yang menyebar melalui platform media sosial.
Baca Juga: PHK Massal Ancam Media Konvensional, Komdigi Diminta Turun Tangan
“Selain platform media sosial, banyak teknologi baru bermunculan seperti artificial intelligence yang dapat menjadi ancaman maupun peluang,” kata Wamenkomdigi.
Terkait badai PHK di industri pers, Nezar berharap agar masalah ini bisa diselesaikan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Model yang paling tepat harus di-exercise, harus dicoba,” kata Wamen Nezar Patria.
“Pilihannya, apakah mau agar mandiri keluar dari proses platform ini ataukah bersama platform berkolaborasi untuk menumbuhkan satu hubungan bisnis yang lebih sehat dan sustainable ke depan,” pungkasnya.