TopCareer.id – Jobstreet by SEEK menyoroti pentingnya pelatihan keterampilan digital dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), bagi generasi muda Indonesia.
Adapun, tingkat pengangguran generasi muda Indonesia usia 20 sampai 24 tahun, mencapai 15,34 persen. Angka ini lebih dari tiga kali lipat rata-rata pengangguran nasional yaitu di 4,91 persen.
Hal inilah yang membuat Jobstreet berkomitmen untuk memberdayakan 44 juta generasi muda Indonesia usia 15 sampai 24 tahun, dengan keterampilan masa depan melalui solusi pembelajaran digital inovatif.
Menurut mereka, pendekatan yang mobile-first mampu menjawab kebutuhan mendesak akan pelatihan keterampilan kerja yang terjangkau, serta selaras dengan tuntutan pasar kerja yang berkembang pesat.
Salah satu inisiatif yang diangkat adalah Karirku, fitur pembelajaran berbasis mobile dalam aplikasi Jobstreet yang menghadirkan ribuan video pelatihan singkat secara gratis.
Materinya mencakup keterampilan praktis seperti literasi digital, layanan pelanggan, pemasaran digital, hingga pengenalan penggunaan AI.
Pelatihan ini ditujukan agar pencari kerja muda dapat memperoleh bekal kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri masa kini.
Baca Juga: Pengetahuan AI Mulai Dipertimbangkan Saat Rekrutmen Karyawan
“Pendekatan mobile-first ini sangat sesuai dengan karakteristik Indonesia yang memiliki penetrasi smartphone tinggi namun menghadapi tantangan distribusi akses pendidikan formal yang tidak merata,” tulis Jobstreet, mengutip siaran pers.
“Terutama untuk pelatihan keterampilan digital dan vokasi yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini,” imbuh mereka.
KarirKu sendiri telah diluncurkan di Indonesia, dan sudah berkembang ke negara lain di Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, dan Filipina.
Platform ini menawarkan lebih dari 4.000 video pembelajaran gratis, di mana setengahnya berasal dari Indonesia dan dapat diakses tanpa biaya.
Platform ini fokus pada keterampilan praktis yang langsung dapat diterjemahkan menjadi peluang kerja yakni analisis data, digital marketing, layanan pelanggan, dan literasi AI yang sedang berkembang.
Selain itu, terdapat rangkaian video pelatihan Microsoft 365 Copilot, yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung pekerjaan di berbagai profesi maupun untuk pencari kerja.
Masifnya adopsi AI secara global pun membuat keterampilan ini makin dibutuhkan di berbagai sektor.
Baca Juga: 4 Langkah Fair Hiring agar Rekrutmen Perusahaan Bebas Diskriminasi
Laporan “Hiring Compensation and Benefit Report 2025” menyebutkan bahwa 71 persen perusahaan kini menganggap pemahaman tentang AI sebagai nilai tambah dalam proses rekrutmen.
Namun, data terbaru menunjukkan hanya 36 persen pekerja Indonesia yang memiliki keterampilan digital dasar, dan 67 persen pelajar merasa belum siap memasuki dunia kerja yang semakin terintegrasi dengan AI.
Hal ini kontras dengan minat belajar yang tinggi di mana 72 persen profesional Indonesia bersedia menjalani pelatihan ulang demi relevansi kompetensi.
Bahkan, 52 persen kandidat Indonesia tercatat sudah pernah menggunakan GenAI dalam konteks pekerjaan atau kehidupan sehari-hari, menurut laporan “Decoding Global Talent 2024.”
“Jobstreet by SEEK melihat bahwa teknologi AI telah memperkuat kemampuan manusia, bukan menggantikannya,” kata perusahaan.
Selain itu, mereka percaya bahwa masa depan pekerjaan terletak pada kolaborasi antara manusia dan AI.