Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Tren

Menaker: Generasi Muda Sekarang Kerja Tak Cuma Cari Penghasilan

Menaker Yassierli dalam Indonesia Human Capital & Beyond Summit 2025 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (3/9/2025). (Dok: Kementerian Ketenagakerjaan)

TopCareer.id – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan bahwa saat ini generasi muda bekerja tak sekadar untuk mencari penghasilan.

Hal ini disampaikan oleh Yassierli di acara Indonesia Human Capital & Beyond Summit 2025 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (3/9/2025).

“Generasi muda bekerja tidak hanya untuk mencari penghasilan, tapi juga makna. Survei menunjukkan 24 persen di antaranya rela meninggalkan pekerjaan jika tidak menemukan purpose,” kata Menaker.

Menurutnya, Indonesia saat ini membutuhkan pendekatan baru untuk menjawab tantangan dunia kerja yang semakin kompleks.

Sekadar mengadopsi best practices dari negara lain tidaklah cukup, sehingga Indonesia harus melahirkan next practices yang memadukan praktik terbaik global dengan kearifan lokal bangsa.

Baca Juga: Menaker Ungkap 3 Faktor Global Ini Bakal Ubah Dunia Kerja

Yassierli menyebut, masih ada sejumlah isu yang harus segera ditangani, salah satunya memperkuat keterkaitan (link and match) antara pendidikan, pelatihan, dan kebutuhan dunia kerja.

“Ini adalah amanat konstitusi. Setiap warga negara berhak memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak,” kata Menaker, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Sorotan lain adalah masalah-masalah klasik yang masih kerap muncul seperti upah yang tidak dibayar, diskriminasi, hingga pesangon yang tidak dipenuhi.

Tantangan baru juga muncul dari pekerja platform di era digital, yang membutuhkan kepastian perlindungan.

“Semua ini menegaskan pentingnya hubungan industrial yang sehat serta regulasi yang adaptif terhadap perkembangan zaman,” kata Yassierli.

Paradigma lama yang memandang pekerja sebagai beban (liability) pun juga harus diubah.

Baca Juga: Produktivitas dan Pengangguran Masih Jadi Tantangan Ketenagakerjaan RI

Menurut Yasserli, pekerja harus ditempatkan sebagai talenta dan aset bangsa, terutama di tengah perubahan besar akibat disrupsi teknologi, AI, transisi hijau, serta bergesernya dominasi angkatan kerja ke generasi milenial dan Gen Z.

Menaker menambahkan, masa depan ketenagakerjaan menuntut transformasi yang berpusat pada manusia (people-centered transformation).

Organisasi, kata Yassierli, perlu memberikan ruang bagi generasi muda untuk berinovasi, mengubah budaya kontrol menjadi kolaborasi, serta membangun sistem kerja yang fleksibel dan bermakna.

Dia mengatakan, kompetensi masa depan tak cuma bergantung pada keterampilan teknis, tapi juga learning agility, emotional intelligence, dan design thinking. Menaker yakin tiga hal ini menjadi bekal penting menghadapi perubahan yang cepat.

“Birokrasi memang berbeda dengan korporasi. Tetapi jika birokrasi mampu agile dan people-centered, dampaknya akan luar biasa bagi bangsa,” pungkasnya.

Leave a Reply