BARCELONA — Di jantung kota Barcelona berdiri sebuah mahakarya arsitektur yang tak pernah berhenti memukau dunia: Basilika Sagrada Familia. Konstruksinya dimulai pada 1882, namun lebih dari satu abad kemudian, bangunan ini masih terus berkembang dan diproyeksikan selesai pada 2026, bertepatan dengan seratus tahun wafatnya sang arsitek visioner, Antoni Gaudí.
Awalnya dirancang oleh Francesc de Paula Villar, proyek ini “diwarisi” Gaudí pada akhir 1883—dan sejak saat itu berubah menjadi karya paling ambisius yang ia dedikasikan selama 43 tahun hidupnya. Gaudí membayangkan sebuah basilika megah dengan 5 nave, tiga fasad monumental, dan 18 menara yang masing-masing memiliki makna simbolis: 12 untuk para rasul, 4 untuk para penginjil, 1 untuk Maria, dan menara tertinggi untuk Yesus Kristus dengan ketinggian 172 meter, yang akan menjadikannya gereja tertinggi di dunia.
Baca Juga: Paus Leo XIV: Dari AS, Peru, hingga Jadi Pimpinan Tertinggi Gereja Katolik Dunia
Jejak Gaudí yang Abadi
Gaudí sadar ia tak akan melihat basilika itu selesai. Karena itu, ia memfokuskan diri hanya pada fasad Kelahiran, satu-satunya bagian lengkap yang sempat ia lihat berdiri sebelum meninggal pada 10 Juni 1926 akibat kecelakaan tram.
Pada tahun-tahun berikutnya, muridnya Domènec Sugrañes melanjutkan pembangunan hingga 1938. Namun kemajuan itu terganggu oleh Perang Saudara Spanyol, ketika sebuah kebakaran menghancurkan sebagian besar rencana, model, dan dokumentasi asli Gaudí. Banyak detailnya tidak pernah pulih sepenuhnya, sehingga bagian-bagian tertentu basilika merupakan interpretasi modern dari visi sang maestro.
Sagrada Familia kemudian melewati proses penyelesaian panjang, termasuk pembangunan Fasad Sengsara yang dimulai pada 1954 dan selesai pada 1976. Berbagai arsitek besar Spanyol mengambil peran, termasuk Isidre Puig Boada, Lluís Bonet i Garí, hingga Jordi Faulí, yang memimpin proyek sejak 2012.
Interior Simfoni Cahaya dan Warna

Masuk ke dalam basilika terasa seperti memasuki dunia lain. Pilar-pilar menjulang menyerupai pepohonan yang berakar ke bumi dan menjulang ke langit, sementara cahaya matahari menembus kaca-kaca berwarna menciptakan harmoni cahaya yang berubah sepanjang hari. Banyak wisatawan menganggap pengalaman ini sebagai salah satu momen paling menakjubkan selama berkunjung ke Barcelona.
Dibangun dari Donasi, Didukung Teknologi
Sebagai kuil ekspiatori, Sagrada Familia hanya boleh dibiayai dari donasi pribadi dan kontribusi pengunjung. Berkat jutaan pengunjung setiap tahun dan kemajuan teknologi konstruksi, pembangunan semakin cepat dalam dua dekade terakhir. Pada tahun 2010, Paus Benediktus XVI meresmikan basilika ini sebagai tempat ibadah, menandai tonggak sejarah penting.
Jika target selesai tahun 2026 tercapai, momen ini akan menjadi perayaan besar bagi Barcelona, yang bahkan kini tengah mengupayakan beatifikasi Antoni Gaudí.
Baca Juga: Konklaf dan Sejarah Pemilihan Paus dalam Gereja Katolik
Mengapa Harus Berkunjung?
Selain keindahan arsitektur dan makna spiritualnya, pengunjung dapat naik ke salah satu menara—Menara Kelahiran atau Menara Sengsara—untuk menikmati panorama Barcelona dari sudut yang berbeda. Menara Kelahiran menawarkan sentuhan sejarah Gaudí, sementara Menara Sengsara lebih nyaman diakses dengan lift.
Sagrada Familia bukan hanya bangunan; ia adalah perjalanan panjang kreativitas manusia, iman, dan sejarah. Sebuah tempat yang wajib dikunjungi sekali seumur hidup—dan mungkin dua kali, karena setiap kunjungan selalu menawarkan pengalaman baru.











