Topcareer.id – Setiap orang perlu berhati-hati agar terhindar dari virus corona penyebab COVID-19. Terlebih lagi jika kamu menderita diabetes tipe 1 atau tipe 2.
Risiko tertular virus memang belum tentu lebih tinggi dari orang lain, tetapi kamu bisa mengalami komplikasi yang lebih buruk jika sakit.
Bagi kamu yang memiliki riwayat diabates atau sebagai penderitanya, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut ini untuk mengurangi kemungkinan kamu terinfeksi.
- Jaga jarak dari orang lain.
- Jaga kebersihan yang baik.
- Jaga gula darah agar tetap terkendali.
- Siapkan rencana untuk berjaga-jaga jika sakit.
Diabetes dan Virus Corona
Studi awal menunjukkan bahwa sekitar 25% orang yang pergi ke rumah sakit dengan infeksi COVID-19 parah menderita diabetes. Mereka yang mengidap diabetes lebih mungkin mengalami komplikasi serius dan meninggal karena virus. Salah satu alasannya adalah gula darah tinggi melemahkan sistem kekebalan dan membuatnya kurang mampu melawan infeksi.
Jika terkena COVID-19, infeksi tersebut dapat membuat berisiko lebih besar mengalami komplikasi diabetes seperti ketoasidosis diabetikum (DKA). DKA terjadi ketika asam tingkat tinggi yang disebut keton terbentuk di dalam darah. Ini bisa sangat serius.
Beberapa orang yang terjangkit virus corona baru memiliki respons berbahaya di seluruh tubuh, yang disebut sepsis. Untuk mengobati sepsis, dokter perlu mengatur kadar cairan dan elektrolit tubuh. DKA menyebabkan tubuh kehilangan elektrolit, yang dapat membuat sepsis lebih sulit dikendalikan.
Tips menghindari infeksi
Cara terbaik untuk menghindari sakit adalah tinggal di rumah sebisa mungkin. Di Amerika Serikat penderita diabetes memiliki hak atas akomodasi yang wajar di tempat kerja. Itu termasuk hak untuk bekerja dari rumah atau mengambil cuti sakit saat membutuhkannya.
Jika harus keluar, jaga jarak setidaknya 2 meter dari orang lain, dan kenakan masker. Cuci tangan atau gunakan pembersih tangan sesering mungkin saat keluar dan saat pulang.
Cuci tangan sebelum memberikan suntikan jari atau insulin.
Jangan berbagi perkakas atau barang pribadi lainnya di rumah. Dan jika ada orang di rumah yang sakit, mereka harus tinggal di kamar mereka sendiri, sejauh mungkin dari kamu. Mereka sebaiknya memakai masker saat harus berada di ruangan yang sama.
Walau diabetes, jangan takut jalani kehidupan di tengah pandemi COVID-19, pastikan kamu memiliki:
- Makanan yang cukup, terutama karbohidrat yang sehat seperti gandum, sup sayur, dan buah-buahan.
- Karbohidrat sederhana seperti madu dan jus buah.
- Pastikan stok obat medis cukup
- Pastikan persediaan strip glukagon dan keton
- Siapkan nomor telepon dokter dan perusahaan asuransi kesehatan
Yang harus dilakukan jika sakit
Saat mulai merasa mual, tinggallah di rumah. Periksa gula darah lebih sering dari biasanya. COVID-19 dapat mengurangi nafsu makan dan menyebabkan makan lebih sedikit dan bisa memengaruhi daya tahan. Kamu juga membutuhkan lebih banyak cairan dari biasanya saat sakit. Dekatkan air mineral dan sering-seringlah meminumnya.
Beberapa obat bebas yang meredakan gejala virus seperti demam atau batuk dapat memengaruhi kadar gula darah. Aspirin atau ibuprofen dosis tinggi dapat menurunkan kadar gula darah. Asetaminofen dapat menyebabkan pembacaan tinggi yang salah pada monitor glukosa kontinu.
Banyak obat batuk dan pilek cair mengandung gula tinggi, yang dapat meningkatkan kadar gula darah. Sebelum meminumnya, tanyakan kepada dokter, beritahu dokter jika kamu telah meminumnya dan gula darah tidak terkendali.
Hubungi dokter jika mengalami gejala mirip virus corona seperti batuk kering, demam, atau sesak napas. Siapkan informasi pembacaan gula darah dan keton terbaru kamu untuk dibagikan dengan dokter.
Dapatkan bantuan medis segera jika memiliki:
- Keton dalam tingkat sedang atau besar
- Gejala DKA seperti kelelahan, lemas, badan pegal, muntah, atau sakit perut
- Sesak napas yang parah**(RW)