Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Friday, November 22, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Pelacakan Dini Pasien Covid-19 Bisa Memperkecil Risiko Kematian

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo (Foto: Dok.Komunikasi Publik Satgas Covid-19)

Topcareer.id– Penularan Covid-19 yang makin cepat diketahui akan memudahkan pasien menjalani pemulihan. Namun sebaliknya, bila terlambat, risiko tingkat kematian akan semakin tinggi, apalagi bila pasien juga memiliki penyakit bawaan.

Berdasarkan data yang dihimpun Satgas Penanganan Covid-19 dari Rumah Sakit Persahabatan Jakarta, ditemukan pasien dengan kategori ringan memiliki risiko kematian nol persen, pasien dengan kategori sedang mencapai 2,6%, pasien kategori berat 5,5% dan pasien kategori kritis memiliki risiko kematian 67,4%.

Kategori kritis adalah pasien dengan komplikasi infeksi berat yang mengancam kematian, pneumonia berat, serta gagal oksigenasi dan ventilasi. Tak sedikit pasien memasuki fase kritis karena sebelumnya memiliki penyakit bawaan seperti hipertensi, diabetes, ginjal, dan gangguan paru.

Baca Juga: Ada yang Positif Corona, Satgas Covid-19 Minta Warga Tebet, Petamburan dan Megamendung Lakukan Tes PCR

“Jadi tidak ada alasan bagi masyarakat untuk menolak pelacakan kontak, penanganan kesehatan adalah sebuah kerja kemanusiaan. Tenaga kesehatan hendak memastikan gejala sakit dikenali lebih awal dan demikian juga dengan riwayat kontak pasien. Semakin cepat diketahui, penularan lebih luas bisa dicegah karena memang mayoritas penderita Covid-19 adalah orang tanpa gejala,” tutur Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo, dalam siaran pers yang diterima Topcareer.id pada Minggu (22/11/2020).

Menurut Doni, titik paling krusial saat ini dalam memperkecil risiko kematian akibat Covid-19 dengan menjaga agar pasien tidak berpindah fase atau kategori sakit, dan sedapat mungkin tetap dengan gejala ringan sehingga lebih mudah disembuhkan. “Ini adalah prioritas dokter dan tenaga kesehatan sekarang, apalagi dalam seminggu terakhir tingkat penularan cenderung meningkat.”

Kasus baru Covid-19 di Indonesia pada Sabtu (21/11/2020) mencatat peningkatan sebesar 4.998 kasus dalam sehari. DKI Jakarta tercatat sebagai provinsi tertinggi penyumbang kasus yakni mencapai 1.579 atau 31,6% dari kasus nasional, menyusul berbagai kasus kerumunan di wilayah ini.

Dengan tambahan kasus pada Sabtu, tercatat 493.308 orang terkonfirmasi positif, dimana 413.955 diantara sembuh atau 83,9%. Total pasien meninggal sebanyak 15.774 orang, bertambah 96 orang dibandingkan total pasien meninggal sehari sebelumnya. Di seluruh dunia, pasien meninggal telah mencapai 1,39 juta jiwa.**(RW)

the authorRetno Wulandari

Leave a Reply