Topcareer.id – Riyadh diketahui telah menutup perbatasannya pada 21 Desember 2020 setelah jenis baru virus corona ditemukan di Inggris.
Kini, Arab Saudi telah mengumumkan untuk membuka kembali perbatasannya dan melanjutkan penerbangan internasional setelah penangguhan dua minggu yang bertujuan untuk menahan penyebaran virus COVID-19 yang baru.
“Kerajaan memerintahkan pencabutan tindakan pencegahan terkait penyebaran varian baru virus corona,” kata Kementerian Dalam Negeri dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Kantor Pers Saudi pada Minggu (3/1/2021).
Pihak berwenang di kerajaan hingga saat ini mencatat kematian tertinggi di antara negara-negara Teluk Arab. Tetapi negara itu juga melaporkan tingkat pemulihan yang cukup tinggi.
Riyadh menangguhkan penerbangan internasional dan akses melalui penyeberangan darat dan pelabuhan pada 21 Desember 2020.
Negara-negara Teluk lainnya, Oman dan Kuwait, yang telah mengambil tindakan serupa, juga telah mencabutnya dalam beberapa hari terakhir.
Tetapi pelancong yang kembali dari Inggris, Afrika Selatan atau “negara mana pun di mana varian baru virus corona menyebar” harus tunduk pada lebih banyak pembatasan, pernyataan itu menambahkan.
Orang asing yang datang dari negara tersebut harus menghabiskan 14 hari karantina di negara lain sebelum memasuki Arab Saudi, dan menunjukkan hasil tes negatif.
Warga negara Saudi yang kembali dari negara-negara tersebut akan dapat masuk secara langsung, tetapi kemudian harus menghabiskan dua minggu di karantina pada saat kedatangan dan menjalani tes.**(Feb)
