Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Friday, November 22, 2024
idtopcareer@gmail.com
Skills.idSosok

Kisah Iin Iriani, Fokus Jalani 3 Usaha Sekaligus

Topcareer.id – Meski banyak orang mengatakan dirinya tidak akan bisa fokus bila menjalani tiga usaha sekaligus, tapi bagi Iin Iriani, ini adalah tantangan. Ia pun membuktikan dengan menjalani ketiga usahanya yakni kerajinan kain perca, coklat karakter, dan Batik Sibori dengan sukses.

Sebelum memulai usahanya, Iin sempat bekerja kantoran tahun 2004 – 2014. Ia memutuskan berhenti bekerja karena sakit. Usai sembuh, Iin kesulitan mencari kerja karena faktor usia. Akhirnya ia memilih terjun ke usaha kerajinan.

Pilihan itu berawal dari saran kakak kelasnya yang memiliki usaha pembuatan kain seprei, agar Iin mau memanfaatkan sisa kain yang ada. Gayung bersambut, Iin lantas memanfaatkan sisa-sisa kain yang ada menjadi sebuah karya seni yang bisa dijual, seperti bros, tempat jarum uni, hingga kalung perca.

Untuk mengembangkan kemampuannya, tahun 2017 ia mengikuti program Oke Oce bidang wirausaha karya seni yang merupakan program dari pemerintah provinsi DKI Jakarta. Iin yang merupakan anggota Oke Oce Kecamatan Duren Sawit angkatan ke-3 mulai mencoba menjual karya seninya melalui pameran-pameran UKM dan karya seni.

Iin Iriani menunjukkan salah satu karya Batik Sibori miliknya. (Topcareer.id/Rino)

“Karya seni perca baru aku mulai. Justru sebetulnya aku sudah lebih dulu merintis usaha aneka olahan coklat sejak masih bekerja. Aku tertarik dengan booming coklat karakter kala itu. Merek coklatnya Karafuru, dari bahasa Jepang yang artinya warna warni.” ungkap Iin pada Topcareer.id di Art & Craft Expo yang berlangsung tanggal 23-29 September 2019 di Food Centrum, Sunter, Jakarta Utara.

Lalu tahun 2018, Iin tertarik pada karya seni batik, setiap ada pelatihan selalu ikut belajar bikin batik tulis. Sejak itu timbul lagi ide baru dalam benak Iin untuk mencoba batik dengan kreativitas lain. Dengan mengikuti perkembangan karya seni, ia pun mulai mencoba membuat kreasi Batik Sibori.

Batik ini tidak ditulis atau dicetak, tetapi metode pembuatannya dengan cara melipat kain yang akan digambar batik lalu direndamkan dan diangkat, maka akan tercipta sebuah gambar motif batik pada kain tersebut. Hingga kini Iin menjalani ketiga usahanya tersebut. Agar kemampuannya terus berkembang, Iin mengikuti komunitas Craft Jakarta.

Penjualan coklat dan karya seni Iin tidak dijual melalui online tetapi lebih banyak melalui pameran, dari mulut ke mulut, dan bazar-bazar yang biasa digelar oleh pemerintah daerah.

Kerajinan kain perca biasa dijual dengan harga Rp 5.000 – Rp 125.000 tergantung tingkat kesulitan. Sedangkan Batik Sibori dijual dengan harga Rp 35.000 – Rp 125.000. Dan harga coklat mulai Rp 2.000 – Rp 100.000 tergantung ukuran dan bahan dasar coklat. Untuk pengiriman pesanan hingga kini sudah sampai hingga Papua.

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply