Topcareer.id – Karyawan perusahaan membantu menentukan keberhasilan bisnismu, itulah sebabnya penting untuk memiliki pekerja yang andal dan terlibat yang muncul saat mereka dijadwalkan. Namun, banyak organisasi menemukan karyawan sering datang terlambat atau tidak sama sekali.
Ketidakhadiran karyawan atau absenteeism ini adalah ketika seorang karyawan sering absen dari pekerjaan, dengan atau tanpa alasan yang baik.
“Jika kamu melihat seorang karyawan secara konsisten keluar dari kantor, bicarakan dengan mereka untuk memahami akar masalahnya. Jika karyawan tersebut terlibat dan berkinerja baik, bersiaplah untuk memecahkan masalah dan menawarkan solusi,” kata Anna Dearmon Kornick, pelatih manajemen waktu profesional dan kepala komunitas untuk Clockwise dalam laman Business.
6. Tetapkan tujuan dan beban kerja yang masuk akal
Perusahaan dapat mengurangi ketidakhadiran dengan memastikan beban kerja staf masuk akal. Karyawan yang bekerja terlalu keras dapat menyebabkan kelelahan dan frustrasi, yang dapat menyebabkan ketidakhadiran.
Susan Anderson, chief services officer di Mineral mengatakan, saat menetapkan beban kerja karyawan yang adil, pastikan bahwa tujuan dan metrik dapat dicapai, adil, dan sumber daya yang memadai.
7. Prioritaskan keterlibatan karyawan
Pengusaha yang memprioritaskan keterlibatan karyawan melihat bagaimana hal itu menguntungkan tidak hanya karyawan mereka, tetapi juga organisasi mereka.
“Memupuk keterlibatan karyawan yang kuat dapat menghasilkan produktivitas, kinerja, dan kehadiran yang lebih tinggi karena anggota tim merasa memiliki pekerjaan dan peran mereka dalam memajukan misi perusahaan. Seorang karyawan yang sangat terlibat memiliki risiko lebih rendah untuk mengembangkan kelelahan,” kata Kornick.
Baca juga: Mau Bikin Bisnis Baru? Ini 7 Jenis Biaya Awal Yang Diperlukan (Bagian 1)
8. Tekankan komunikasi yang jelas, kepercayaan dan transparansi
Budaya perusahaan dapat menjadi faktor pendorong ketidakhadiran karyawan. Perusahaan harus berusaha untuk menciptakan budaya yang mendorong komunikasi yang jelas, kepercayaan, dan transparansi di antara karyawan dan manajer mereka.
9. Latih manajer
Komunikasi dan kepercayaan yang jelas dimulai dengan adanya tim manajemen yang tepat. Pekerjakan manajer yang menunjukkan jenis budaya perusahaan yang perusahaan coba ciptakan, dan latih mereka tentang cara mengelola tim mereka secara efektif.
Ketika supervisor menciptakan lingkungan dengan keamanan psikologis yang tinggi, bawahan langsung mereka lebih cenderung untuk mengomunikasikan mengapa mereka tidak dapat bekerja.
10. Survei karyawan untuk mendapatkan feedback
Jika perusahaanmu mengalami ketidakhadiran karyawan yang tinggi dan tidak yakin mengapa, tanyakan kepada staf. Weber mengatakan survei anonim akan memberi wawasan tentang penyebab sebenarnya dari ketidakhadiran.
Saat mensurvei karyawan, yakinkan mereka bahwa survei tersebut anonim dan mereka tidak akan dikenakan sanksi untuk tanggapan apa pun.**(Feb)
