Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Saturday, November 23, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Tips Membeli Rumah untuk Generasi Muda

Ilustrasi Perumahan, Dok/Koran Kaltim

Topcareer.id – Mahalnya harga lahan dan risiko kenaikan bunga, sebabkan harga rumah tak sebanding dengan pendapatan saat ini. Pantas jika, Menkeu Sri Mulyani menyebut bahwa generasi muda akan sulit punya rumah lantaran harganya mahal.

Bisanya, untuk bisa membeli rumah, dibentuk dulu rencana keuangan dan perhitungannya secara matang. Jadi, bukan hal yang mustahil untuk membeli rumah dengan pendapatan saat ini.

Lifepal.co.id, insurance marketplace membagikan tips-tips membeli rumah yang cocok untukmu, khususnya generasi muda.

1. Tentukan berapa besar budget untuk beli rumah

Benny Fajarai, Co-Founder dari Lifepal.co.id mengatakan, harga rumah itu bervariasi, tergantung dari lokasi, luas bangunan, dan luas tanah. Lokasi yang strategis tentunya menjadi faktor pendorong mahalnya harga rumah walaupun luas bangunan dan tanahnya tidak terlalu lebar.

“Dengan melakukan pertimbangan seksama, kamu dapat memastikan budget yang sesuai dengan anggaran yang kamu miliki sehingga harga rumah incaran tersebut sesuai terhadap kemampuan daya beli,” kata Benny dikutip dari siaran pers, Jumat (22/7/2022).

2. Apakah belinya dengan KPR atau cash?

Lebih lanjut ia menyampaikan, kenaikan harga rumah yang cukup tinggi tiap tahunnya juga jadi pertimbangan bagaimana cara membeli rumah. Apalagi persentase kenaikan harga rumah itu lebih tinggi ketimbang persentase kenaikan gaji.

“Karena itu cara memberi rumah secara KPR ataupun cash patut dipertimbangkan. Sebab kalau Anda sampai salah memutuskan, rencana beli rumah bisa gagal,” ujarnya.

Jika membeli dengan KPR, kelebihannya adalah kamu bisa membeli rumah dengan dicicil. Namun, KPR memiliki kekurangan, yaitu cicilan yang dibayar tidak selamanya sama besarannya, tergantung pada perubahan suku bunga acuan BI. Kemudian total keseluruhan uang buat cicil rumah hingga lunas lebih besar ketimbang beli rumah secara cash.

Baca juga: Psikolog UGM Berbagi Cara Cegah Toxic Relationship Dalam Keluarga

Sementara kalau membeli rumah secara cash, kelebihannya kamu tidak bakal terbebani utang. Tetapi kekurangan membeli secara cash adalah pengumpulan dananya bakal bikin kamu mengorbankan beberapa alokasi pengeluaran demi bisa mengejar waktu beli rumah sebelum nantinya naik.

3. Kelola pengeluaran dengan baik

Baru mulai bekerja memang banyak godaannya. Mulai dari ingin belanja kebutuhan fashion, perlengkapan bekerja, hingga skincare. Nah jika kamu ingin tujuan membeli rumah terwujud dalam waktu dekat, usahakan batasi pengeluaran yang tidak penting dan alihkan ke tabungan. Tahan setiap godaan diskon yang ada. Jaga keuangan tetap baik meski harus ada yang dikorbankan.

4. Alokasikan 30 persen gaji untuk ditabung, investasi, serta perlindungan asuransi

“Karena beli rumah membutuhkan dana yang besar, kamu harus benar-benar alokasikan besaran dananya dengan tepat. Kamu pernah dengar sebelumnya alokasi dana buat tabungan, investasi dan asuransi itu besaran idealnya 20 persen per bulan,” jelas dia.

Namun, dalam rencana membeli rumah, ada baiknya alokasinya ditingkatkan menjadi 30 persen tiap bulan. Besaran tersebut awal-awal ditujukan buat mengumpulkan dana darurat yang besarnya sekitar 6 – 9 kali gaji bulanan.

Dana tersebut perlu digunakan untuk memiliki asuransi seperti asuransi jiwa, asuransi kesehatan maupun asuransi kendaraan untuk menghindari resiko dan dana-dana tidak terduga lainnya.

Leave a Reply