Topcareer.id – Pemerintah melalui PT Kereta Api Indonesia tengan menjalankan proyek Kereta Cepat Jakata Bandung (KCJB). Diperkirakan tarif yang akan dikenakan untuk kereta cepat ini berkisar antara Rp250.000 hingga Rp350.000.
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, hadirnya Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung akan menjadikan Indonesia dengan layanan kereta api cepat pertama di ASEAN.
“Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan memberikan alternatif transportasi kepada masyarakat yang ingin bepergian dengan cepat, aman, dan nyaman diantara kedua wilayah tersebut,” kata dia, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (3/8/2022).
Satu rangkaian KCJB terdiri dari 8 kereta dengan kapasitas sebanyak 601 pelanggan. Adapun kelas pelayanannya terbagi menjadi VIP Class sebanyak 18 pelanggan, First Class sebanyak 28 pelanggan, dan Second Class sebanyak 555 pelanggan.
Sementara, kata Joni, tarif yang akan dikenakan berkisar antara Rp250.000 hingga Rp350.000, namun saat ini tarif tersebut masih terus dikaji dalam berbagai aspek.
Baca juga: Panas! Elon Musk Gugat Balik Twitter Soal Pembatalan Kesepakatan Akuisisi
Usulan PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2023 sebesar Rp4,1 triliun telah disetujui Komisi VI DPRI RI pada 4 Juli 2022.
PMN tersebut akan digunakan untuk memperkuat KAI dalam penyelesaian proyek Kereta Api Cepat Jakarta – Bandung (KCJB).
Joni Martinus mengatakan, dukungan ini sangat penting bagi KAI untuk menjalankan penugasan dari pemerintah yaitu menyelesaikan proyek KCJB melalui PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) di tengah tantangan yang masih dilalui yakni pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir.
“KAI menyampaikan terima kasih kepada pemerintah atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan. KAI berkomitmen untuk menuntaskan penugasan ini dengan menerapkan prinsip good corporate governance (GCG) guna memberikan layanan transportasi kereta cepat yang akan hadir pertama kali di Indonesia ini,” kata Joni.