Topcareer.id – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi pada Kemendikbudristek menyelenggarakan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka angkatan ke-3 (PMM 3) di 2023.
PMM 3 merupakan program pertukaran mahasiswa dalam negeri selama satu semester dari satu klaster pulau ke klaster pulau lainnya yang memberikan pengalaman kebinekaan melalui keikutsertaan dalam Modul Nusantara, mata kuliah, dan berbagai aktivitas terkait yang bisa memperoleh pengakuan SKS hingga 20 SKS.
“Persahabatan, persaudaraan dengan teman-teman dari lintas provinsi, lintas suku, lintas agama, lintas budaya, ini tentu sangat berguna bagi merajut kebinekaan tunggal ikaan kita, memperkokoh semangat kita untuk kesadaran, dan semangat kita untuk membangun bangsa secara satu dan bersama-sama bergotong-royong,” kata Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam, dikutip dari keterangan pers, Jumat (9/12/2022).
PMM 3 membuka kesempatan bagi mahasiswa perguruan tinggi akademik dan vokasi untuk mengikuti proses pembelajaran di kampus-kampus perguruan tinggi Indonesia sebagai bagian dari upaya penguatan dan perluasan kompetensi, wawasan kebangsaan, cinta tanah air, serta memiliki pemahaman tentang kebinekaan dan toleransi.
Mahasiswa akan memiliki pemahaman yang luas tentang keragaman budaya, adat istiadat, suku bangsa, bahasa, dan berbagai potensi kekayaan sumber daya serta potensi lainnya yang dimiliki oleh bangsa dan negara.
PMM 3 mengandung enam elemen kunci, yaitu
1. pertukaran mahasiswa dilakukan dari satu pulau ke pulau lainnya;
2. pengakuan kredit hingga 20 SKS;
3. pertukaran dilakukan mahasiswa dari perguruan tinggi negeri ke perguruan tinggi swasta dan sebaliknya;
4. dapat diikuti oleh mahasiswa semester 3, 5, dan 7;
5. eksplorasi persatuan dalam keragaman melalui Modul Nusantara; dan
6. mekanisme pertukaran mahasiswa sesama perguruan tinggi akademik dan sesama perguruan tinggi vokasi.
Baca juga: Pendaftaran Beasiswa Dokter Spesialis Dibuka, Nih Syarat Umumnya
Menurut Nizam, sebaran program PMM ini dampaknya positif bagi mahasiswa peserta, namun ada beberapa catatan, misalnya kampus penerima belum terlalu terbuka atas kehadiran mahasiswa dari kampus lain dan pilihan mata kuliah yang ditawarkan di kampus tujuan itu kurang bervariasi.
Nizam berharap mata kuliah-mata kuliah pilihan ditawarkan untuk diikuti oleh peserta PMM. Dengan demikian, mahasiswa dari berbagai kampus itu bisa mendapatkan pengayaan dari kampus tujuan.
“Tidak harus linear karena justru Kampus Merdeka ini memberikan ruang seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk melengkapi kompetensinya. Tidak ada yang namanya tidak nyambung, tidak bermanfaat. Saya yakin semuanya akan bermanfaat,” ucap Nizam.
PMM 3 memberi kebebasan bagi mahasiswa untuk memilih mata kuliah di perguruan tinggi yang berbeda lokasi dengan tempat tinggalnya dan domisili kampus asalnya. Selain itu, mekanisme PMM 3 dapat dilakukan oleh mahasiswa akademik dan vokasi yang berbeda dengan PMM sebelumnya.
Perubahan penting PMM 3 yang berbeda dengan PMM sebelumnya yaitu:
1. membuka kesempatan untuk mahasiswa dan perguruan tinggi akademik serta vokasi;
2. Modul Nusantara dijalankan dengan sejumlah penyederhanaan, yaitu dijalankan dengan mendukung internalisasi guna mendorong kemandirian perguruan tinggi untuk menjalankan secara mandiri program PMM dengan tetap mempertahankan keunggulan substansial Modul Nusantara; dan
3. pendanaan program PMM 3 menggunakan skema tuition fee untuk kegiatan Modul Nusantara dan mata kuliah.