Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, March 29, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Barista Coffee Shop Tak Cuma Sekedar Pelayan

TOPCAREER.ID – Jika kamu mengunjungi coffee shop, profesi barista mungkin lebih dikenal orang awam ketimbang si roaster. Sebab dikebanyakan coffee shop, barista menjadi aktor yang paling sering tampil dalam proses pembuatan secangkir kopi. Tak seperti roaster yang kerjanya lebih dibelakang layar. Tampilan barista biasa dikenali dengan berdiri di balik mesin espresso dan memakai apron.

Kevin Suryanto, Head Barista Simetri Coffee menjelaskan bahwa peran barista adalah sebagai penentu apakah kopi yang diracik bisa memberi kepuasan kepada pelanggan atau tidak. Jangan dikira kerja barista hanya membuat kopi yang sudah disediakan roaster untuk kemudian menuangkan air ke bubuk kopi. Ada ketelitian dan pemahaman serta pengalaman yang tak didapat dalam semalam. Barista haruslah paham tentang komposisi, rasa dan hal-hal yang menunjang nikmatnya secangkir kopi.

Secara umum mungkin terlihat menjadi barista sepertinya tidak seribet roaster. Lantaran sering tampil, tak pelak menjadikan barista punya daya tarik tersendiri. Beberapa kelas barista pun digelar di kota-kota besar Indonesia.

Salah satunya di Anomali Coffee. Kelas barista disana dibagi menjadi beberapa kategori yakni basic dan latte art. Pada kelas basic, diperkenalkan teori dasar tentang kopi, mulai dari berbagai jenis kopi, alat pendukung dalam pembuatan kopi yaitu mesin pembuat kopi, cara pengoperasian mesin, hingga ke metode penyeduhan kopi.Untuk pemula yang baru mengenal kopi, biasanya akan mengambil kelas ini dan akan menghasilkan kopi espresso dalam percobaan pertamanya.

Setelah merasa cukup mahir dalam pembuatan kopi espresso, bisa dilanjutkan ke kelas berikutnya yaitu latte art. Latte art atau seni menggambar dalam minuman kopi, dalam kelasnya termasuk mempelajari cara penguapan sehingga menghasilkan buih kopi dengan ketebalan yang pas, serta proses penuangan ke dalam wadah hingga menghasilkan lukisan cantik diatas buih kopi. Proses penuangan ini merupakan yang paling sulit karena membutuhkan keahlian ayunan tangan. Harus hati-hati, ayunan tangan harus pas jika ingin menghasilkan gambar yang bagus. Ada tiga gambar yang biasa dibuat dalam seni melukis kopi ini, yaitu gambar hati, daun, dan tulip.

“Potensi di Jakarta kopi sudah jadi budaya. Barista yang mengedukasi. Untuk bisa belajar mengenal pengetahuan kopi umum seminggu juga bisa kalau niat. Harus belajar eksperimen setiap mesin. Ada pengetahuan penggunaan alat. Setiap alat beda caranya. Nah kalau untuk membuat latte art agak lama. Seni kalau tidak latihan akan hilang. Mesti sabar. Itu lebih kepada seni bukan kepada ilmu pasti. Tergantung sama orangnya,” ujar Kevin kepada TopCareer.id.

Setiap tahunnya selalu ada Barista Competition baik tingkat nasional maupun di tingkat internasional. Seorang barista dituntut untuk mampu menyajikan kopi dengan baik dan memiliki pengetahuan yang baik pula mengenai kualitas kopi. Itu sebabnya barista kerap disebut seniman kopi. Sebutan tersebut semakin layak diskamung ketika barista mampu menghasilkan gambar yang indah dalam latte art.

Terkait jenjang karier dalam barista, susunan keorganisasian dari tiap coffee shop, bar ataupun hotel tidak pasti sama. Hal ini bisa sangat tergantung pada besar-kecilnya lingkup operasinya, kesibukan atau banyak sedikitnya tamu.

Secara umum jenjang karier barista antara lain bermula dari bar bag, asisten barista, barista, senior barista, head barista, asisten bar manager, dan bar manager. Lebih lanjut masing-masing orang yang menduduki posisi tersebut tentu mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang tertentu.

Semisal bar manager tugas dan tanggung jawabnya antara lain memeriksa daftar hadir bawahannya; Memeriksa hasil penjualan atau sales report; Memeriksa kebersihan serta kerapian ruangan. Begitu juga dengan kebersihan dan kerapian anak buah (personal appearance); Memeriksa persiapan-persiapan lainnya yang dipergunakan dalam operation, seperti kebersihan dan kelengkapan serta jumlah yang cukup dari aneka macam gelas, mesin pendingin, TV, lampu, lampu bar dan sebagainya; Mengadakan briefing dengan seluruh staff; Setiap minggu mendampingi cost control mengadakan inventarisasi; Mengawasi jalannya pelayanan dan operation secara keseluruhan; dan masih banyak lainnya.

Sementara barbag tugasnya antara lain; mengumpulkan botol-botol kosong dan mengeluarkannya; Mengeluarkan gelas-gelas kotor untuk dicuci; Menyiapkan gelas-gelas yang bersih; dan masih banyak lainnya.

“Kesenangannya sebagai barista kalau kopinya dihargain. Sudah bikin kopi susah-susah, kopinya digulain atau dipanasin sampai mendidih, itu bikin saya sedih kadang-kadang. Orang di Indonesia masih kurang menghargai yang kerja di F&B. Orang ke coffee shop kan datang kadang tidak mood-nya lagi bagus. Jadi pintar-pintar kita mengatasinya. Kalau saya bikin kopi mood-nya lagi jelek paling pengaruh ke gambarnya yang jelek. Lebih ke latte art-nya jelek,” tutur Kevin. 

Leave a Reply