TOPCAREER.ID – Ketika perusahaan akan merekrut karyawan pastilah yang diinginkan sesuai requirement yang diminta. Dan di antaranya beranggapan bahwa pengalaman di bidang yang sama untuk waktu lama sangat berpengaruh. Namun, bagi Astra International Auto 2000, pengalaman bukan yang terpenting dalam merekrut karyawan.
Hal itu disampaikan langsung oleh Human Capital and General Services (HCGS) Division Head PT Astra International Auto 2000, Wie Tjung Sudarma kepada TopCareer.id. Astra International Auto 2000 lebih mengedepankan untuk merekrut fresh graduate.
“Pengalaman bukan nomor satu dalam mencari pekerjaan, buat saya. Itu sebabnya Astra selalu mengambil new hire, kemudian di-develop sendiri. Kalau perusahaan itu membutuhkan keterampilan-keterampilan tertentu, mungkin akan ambil orang pengalaman,” ucap laki-laki yang akrab disapa Tjung itu.
Ia menilai, ada aspek-aspek psikologis yang dipertimbangkan dalam merekrut karyawan, bukan cuma skill yang terasah. Percuma, kata dia, jika merekrut orang yang berpengalaman tetapi tidak memiliki kemauan untuk belajar dalam segala hal.
Sementara, orang yang dibutuhkan perusahaan adalah mereka yang punya kemampuan belajar cepat, serta bisa bekerja secara teamwork. Karena ketika mau belajar banyak hal, maka hard skill pun bisa menyusul jika dikembangkan secara serius.
“Seberapa sih pelamar mau berubah ke arah yang lebih baik. Itu lebih penting, ketimbang kompetensi-kompetensi yang lain. Kalau dia enggak bisa berubah secara kepribadian, kami enggak akan ambil,” papar Tjung yang sudah bekerja untuk Astra International selama 26 tahun.
Melalui tahapan selama proses seleksi, Tjung mengaku timnya bisa melakukan penilaian, kira-kira kandidat mana yang punya kemauan belajar tinggi dan mampu beradaptasi dengan baik.
Mulai dari Curiculum Vitae (CV), tahap psikotest, interview, hingga masa percobaan, bisa dilihat bagaimana kepribadian si kandidat. “Auto 2000 lebih ke sisi psikologis, karena semua bisa dipelajari. Jadi jurusan apapun yang mau masuk pasti kami akan proses.”
