TOPCAREER.ID – Industri game yang kian populer membuat gamer-gamer makin bermunculan. Meski semakin banyak pecinta game, karakteristik gamer di Indonesia dinilai mudah ditebak atau seragam.
Hal itu seperti yang diungkapkan oleh Chief Operation Officer (COO) developer game indie, Ozysoft, Fahrurozy Yasin. Menurutnya, karakteristik gamer di Indonesia sebagian besar mudah ditebak atau mainstream dan didominasi oleh penyuka game multiplayer.
“Semua orang sekarang ada hardware yang selalu dipegang, yaitu mobile phone. Semua orang pasti punya mobile phone, pada akhirnya ekosistem game di Indonesia itu paling besar di mobile phone,” ucap Fahrurozy kepada TopCareer.id.
Ia menyampaikan, developer game akan mudah menggaet hati para gamer Indonesia jika membuatgame aplikasi mobile phone. Tapi, ia mengingatkan bahwa gamer Indonesia itu tergolong masih baru sehingga tidak akan suka dengan game berbayar yang mahal.
Gamer Indonesia cenderung menyukai game yang gratis bisa dinikmati dengan banyak teman sekaligus, dan hardware yang digunakan pun simple, seperti smartphone.
“Misalnya multiplayer, online, gratis kayak PUBG, atau Mobile Legends, itu yang paling menjamur sekarang. Jadi itu bisa diasumsikan gamer Indonesia sebagian besar seperi itu,” ujar Fahrurozy.
Tak jauh berbeda dengan Fahrurozy, Chief Technology Officer (CTO) Maentrus Digital Lab, Nanda berpendapat bahwa karateristik gamer Indonesia sangat mainstream dan seragam.
“Jadi ketika ada satu game populer, semua orang main di situ. Sebut saja PUBG lalu Mobile Legends, semua main di situ,” ucapnya.
Sementara, Maentrus selalu berinovasi mengembangkan game yang antimainstream sehingga bisa menciptakan karakteristik gamer yang lebih beragam. Menurutnya, memang butuh banyak usaha dalam membuat game antimainstream yang bisa dicintai gamer Indonesia.