TOPCAREER.ID – Ada masa percobaan ketika personal trainer (PT) mendapat klien baru, namanya penyesuaian. Selama penyesuaian itu, seorang personal trainer bakal meminimalisasi kesalahan selama latihan agar klien tidak mengalami cidera, atau bahkan “kabur” tak ingin menggunakan jasa PT.
Jadi, enggak cuma keahlian secara teknis yang perlu dikuasai oleh personal trainer. Biar klien betah bahkan terus berdatangan, para PT setidaknya punya skill komunikasi yang baik. Selain itu, kira-kira apa saja yang perlu dilakukan personal trainer agar klien betah ya?
Wawasan Luas
Menurut Manager Fitness Gold’s Gym Kalibata City, M. Agung Suryana, wawasan seorang personal trainer itu harus luas, paham berita-berita terkini dan up to date. Kenapa begitu? Karenabackground setiap klien itu berbeda-beda, ditambah agar latihan tidak garing, ngobrol soal topik tertentu itu perlu.
“Misal ada member yang tanya tentang otomotif, kalau kami enggak nyambung juga enggak sinkron juga nanti. Misal tentang komputer bisa nimpalin. Kalau kami enggak tahu kan selesai komunikasinya. Harus tahu tren. Tapi tetap profesionalnya ada,” ujar Agung.
Intinya, biar komunikasi enggak berhenti di satu titik, personal trainer perlu update berita setiap hari, kira-kira apa yang sedang hangat. Jadi, topik itu nantinya bisa dibawa ke klien agar tidak bosan selama latihan.
Penjelasan Detail
Pada umumnya, Agung menyarankan agar para klien yang ingin menggunakan jasa personal trainerperhatikan bagaimana komunikasi selama latihan. Apakah detail dalam memberikan penjelasan di setiap gerakan yang dilakukan.
Pasalnya, ada personal trainer yang hanya melatih berdasarkan hitungan saja tanpa penjelasan detail mendalam soal tujuan hingga koreksian di tiap gerakan. Tentu itu akan menyulitkan bagi klien.
“Detail enggak cara menjelaskannya, ini gerakan apa, fungsinya untuk apa, pada saat gerakan itu benar apa enggak, ada koreksi apa enggak. Terus komunikasi yang enak, enggak kaku, fun, jangan sampai klien datang ke tempat gym malah tambah stres,” papar dia.
Follow Up
Biar bisa menjaga klien yang sudah dipercaya, atau malah bertahan lama, personal trainer harus rajin-rajin melakukan follow up. Agung mengatakan, biasanya klien itu sudah sibuk dengan pekerjaannya masing-masing jadi tidak ada salahnya jika PT mengingatkan untuk jadwal latihan.
“Follow up biasanya kan member tuh banyak banget, sibuk, bagaimana komunikasinya aja. Atau ada sedikit basa basi ‘makan hari ini apa,’ sekadar ngingetin. Atau pada saat latihan, jangan sampai lebih semangat member-nya daripada trainer-nya, musti energik.”
Biasanya pada masa trial atau percobaan ini, kalau memang klien tidak merasa cocok dengan si PT, ya klien bisa memilih untuk mengganti personal trainer-nya. Untuk itu, komunikasi dasar sebenarnya menjadi pendukung selama personal trainer melakukan pekerjaannya.