TOPCAREER.ID Layaknya seorang penyanyi, penyiar radio pun punya teknik sendiri bagaimana menjaga suara tidak pecah dan stabil selama siaran. Teknik suara dengan pernapasan diafragma yang kerap dipakai oleh penyanyi ternyata juga digunakan oleh penyiar radio, lho.
Penyiar radio Mustang, Karin Soerja memaparkan bahwa penyiar itu akan lebih disarankan menggunakan suara diafragma. Pernapasan teknik ini dinilai penting agar suara yang dihasilkan berkualitas serta tak terkesan ngos-ngosan.
“Sama kayak nyanyi tapi diaplikasikan ke ngomong. Susahnya di situ. Jadi nggak kedengaran kayak nyanyi, tapi ngomongnya juga natural. Kadang harus bacain 1 iklan, tanpa ambil napas. Tapi pengucapan harus jelas banget, dan itu challange-nya. Kayak nge-rap gitu lho,” kata Karin kepada TopCareer.id.
Suara diafragma atau juga dikenal dengan suara perut ini merupakan suara yang keluar dari rongga badan antara dada dan perut. Suara yang dihasilkan akan terdengar jelas, bulat dan bertenaga. Suara itu juga dibutuhkan ketika brand radio tersebut punya tempo yang dominan cepat.
“Kadang-kadang tergantung pacing radio, Mustang kan pacing-nya cepat banget, on beat on beat sama lagu, kami juga ngomongnya harus cepat. Justru kalau ngomong cepat gitu teknis banget, karena diafragma voice-nya wajib banget, dan napasnya harus panjang kan,” ujar Karin.
Untuk melatih suara diafragma, kamu juga bisa mencobanya saat waktu senggang. Berikut latihan ringan untuk melatih suara diafragma.
- Lafalkan huruf voval A, I, U, E, O masing-masing. Tarik napas, lalu keluarkan napas sambil suarakan vocal A (dengan bulat) hingga habis napas. Lanjutkan dengan huruf vocal lainnya.
- Suarakan huruf vocal A mulai dari nada rendah sampai nada tinggi.
- Ambil napas pelan-pelan, lalu ketika diafragma dirasa penuh, buang pelan-pelan. Untuk menambah power, buang napas itu, hela dengan cara berdesis: ss..ss..ss.. (putus-putus).
- Ketika mengambil napas, bahu jangan sampai terangkat. Jika terangkat, berarti kamu bernapas dengan paru-paru, bukan diafragma.*
Editor: Ade Irwansyah