TopCareerID

Ini Jawaban Kenapa Mayoritas Chef Laki-laki

TOPCAREER.ID Meski isinya masak-memasak, yang kebanyakan jadi chef profesional justru laki-laki. Tengok saja, chef profesional di dapur-dapur restoran mewah juga hotel berbintang kerap diisi laki-laki. Meski sebenarnya tak menutup kemungkinan ada saja chef perempuan yang pegang kendali di dapur restoran.

Chef profesional, Gerry Girianza punya jawaban kenapa chef yang bekerja di resto didominasi laki-laki.
“Chef-chef di restoran kebanyakan cowok ya karena kerjanya long hours (panjang). Karena kerjanya juga harus angkat-angkat barang besar. Tapi sekarang, nggak sedikit chef terkenal di luar negeri itu perempuan yang bisa nge-handle dan punya anak buah laki-laki,” ucap Chef Gerry.

Ia mengaku persentase chef perempuan lebih sedikit daripada laki-laki. Namun seharusnya tak menjadi hambatan untuk perempuan berkarier hingga jenjang paling tinggi di bidang ini. Menurutnya hambatan chef perempuan karena dari segi biologis saja.

Chef dituntut untuk punya fisik yang kuat melihat jam kerja serta tipe pekerjaannya. Jam kerja chef tak seperti orang kantoran yang sekitar 8-9 jam. Setidaknya para chef ini dituntut kerja 12 bahkan sampai 14 jam. “Dari industri sendiri lebih memilih yang kompeten,” kata Gerry.

Terbuka untuk semua gender

Artinya, selama pribadi tersebut kompeten dan bisa mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik, gender tak lagi jadi masalah.

“Yang penting bagaimana dia bisa me-manage bawahan, serta mendelegasikan dengan baik. Selama poin-poin itu semua ke-checklist, nggak ada halangan untuk dia menjadi chef di industri,” ujar Gerry.

Lagi-lagi ia mendukung siapapun, gender apapun untuk bisa berkarier sebagai seorang chef hingga tingkatan tertinggi. “Banyak contoh chef-chef perempuan yang membuktikan bahwa sebagai seorang perempuan pun dia bisa jadi chef di resto atau di hotel untuk berkarier,” pungkasnya.*

Editor: Ade irwansyah

Exit mobile version