TopCareerID

Dea Valencia, Pebisnis Batik yang Sukses di Usia Muda

Topcareer.id – Berawal dari membantu menjual koleksi kain batik milik ibunya, mahasiswa jurusan Sistem Informasi Universitas Multimedia Nusantara, Dea Valencia Budiarto perlahan-lahan tertarik untuk belajar mengenai kain batik dan cara memproduksinya. Kala itu usianya masih 15 tahun.

Akhirnya, ia mulai mempelajari batik melalui buku, pengrajin, serta beberapa orang senior yang memahami batik. Dari sana kemudian idenya untuk membuat bisnis batik muncul. Dea pun memilih “Batik Kultur” sebagai merek dari produknya.

Pada awal karirnya, ia hanya mempekerjakan 1 penjahit. Dea sendiri-lah yang bertugas mulai dari membuat website, melakukan pemasaran, melayani konsumen, mengemas barang yang telah dibeli, hingga kemudian mengirimkannya ke pembeli.

Kini, dia berhasil mempekerjakan sebanyak 40 karyawan. Beberapa karyawannya adalah wanita-wanita penyandang disabilitas. Dea berharap, ke depannya bisa lebih banyak lagi membuka pekerjaan bagi penyandang disabilitas.

“Batik saya berbeda dengan yang lain karena produk saya merupakan konektor antara model modern yang dicampur dengan kain tradisional Indonesia, yaitu batik. Awalnya saya membuat pakaian batik dengan cara mengunting kecil-kecil motif bunga pada kain lawas, yang kemudian saya tempel dan bordir pada kain baru,” tutur Dea saat menjadi bintang tamu di program Indonesia Morning Show, baru-baru ini.

Saat ini, Dea bermitra dengan pengrajin yang berada di Pekalongan, Sragen dan Jepara. Ia berhasil memproduksi dan menjual 1.000 potong baju per bulan. Harga yang ditawarkan pun cukup bervariatif, mulai dari 250 ribu rupiah hingga Rp 1,2 juta rupiah. Dan 90% penjualannya dilakukan secara online.

Editor: Feby Ferdian

Exit mobile version