Topcareer.id – Tahap negosiasi gaji adalah kesempatan bagi kita untuk menyejahterakan diri. Namun, bagaimana sebenarnya perekrut memandang hal ini?
“Calon sekarang berada di kursi pengemudi, dan mereka tahu itu,” kata Rachel Bitte, salah satu petinggi di Jobvite, seperti dikutip dari Business News Daily.
“Begitu tahu perusahaan tertarik, mereka tidak akan takut meminta lebih banyak saat diajak bicara soal kompensasi dan manfaat,”
Negosiasi gaji tidak memengaruhi penilaian perekrut
Mungkin bagi sebagian orang, meminta lebih banyak uang akan terasa sedikit menakutkan. Tetapi sebenarnya kamu tidak rugi banyak.
Bahkan, menurut Recruiter Nation Survey 2018 Jobvite, 43 persen perekrut mengatakan negosiasi gaji tak akan memengaruhi pandangan mereka terhadapmu.
Survei tersebut menyebutkan, 19% perekrut mengatakan bahwa negosiasi gaji memiliki dampak positif. Dan hanya 10 persen yang mengatakan hal itu berdampak negatif.
“Kita (perekrut) justru lebih terkejut saat kandidat tidak bernegosiasi, daripada ketika mereka nego,” kata Vicki Salemi, pakar karier Monster.
“Negosiasi gaji sangat penting karena kamu membela diri sendiri; Kamu memanfaatkan keterampilan untuk meminta lebih banyak, yang pada akhirnya mengirimkan pesan bahwa kamu layak mendapatkannya,” ujarnya.
Negosiasi gaji penting
Tentu akan jauh lebih mudah meningkatkan gaji sebelum bekerja ketimbang ketika sudah terlanjur berada di dalamnya. Karena itu, negosiasi gaji adalah sesuatu yang tak boleh kamu abaikan.
“Negosiasi akan meningkatkan penghasilanmu tidak hanya dalam jangka pendek, tapi juga jangka panjang, karena pertumbuhan gaji meningkat sepanjang kariermu,” kata Bitte.
Ia menambahkan, jika kamu langsung menerima tawaran gaji, itu sama saja dengan meninggalkan uang di atas meja dan gagal memaksimalkan potensi penghasilanmu dalam jangka panjang.
Karena itu, Bitte menyarankan untuk mulai memahami bahwa negosiasi gaji adalah bagian dari proses perekrutan. Hampir sama dengan memiliki resume dan pergi ke wawancara. Jadi jangan takut nego gaji!
“Negosiasi hanyalah bagian dari proses.” ujarnya.
Editor: Feby Ferdian