Topcareer.id – Meski baru terbentuk kurang lebih lima bulan, Komunitas Tarqmainbenang telah melakukan kegiatan sosial yang berdampak positif bagi banyak orang. Kelompok yang lahir dari hobi merajut ini, secara rutin menyumbangkan karya rajutannya ke beberapa rumah singgah pasien kanker serta Komunitas Knockers Dara. Produk rajut yang disumbangkan seperti boneka, topi, syal, baju dan knockers (payudara buatan).
“Kami semua ini kan hobi merajut, bikin selimut, syal, topi, boneka,knockers. Nah kalo dikumpulin kan jadi banyak. Sementara di luar sana kita lihat ada yang membutuhkan. Jadi kenapa enggak kita buatin untuk mereka.”kata Esti Wigati (58) salah satu penggagas Tarqmainbenang saat ditemui Topcareer.id di Gramedia Pondok Indah Mall, Jumat (30/8/2019).
Kisah berawal dari seorang teman yang memiliki keponakan penderita kanker. Teman tersebut minta untuk dibuatkan boneka untuk keponakannya yang saat itu dirawat di rumah sakit. Dari situlah Esti bersama teman-temannya tergerak untuk membuat boneka, topi, syal, dan baju untuk disumbangkan kepada anak-anak penderita kanker. Sedangkan knockers khusus dibuat bagi para wanita penderita kanker payudara. “Knockers itu tidak dijual,kalaupun ada biasanya bentuknya tidak sesuai, seperti silikon gitu. Dan itu harganya mahal.”jelas Esti.
Justru saat kami fokus ke tujuan sosial, banyak orang ingin terlibat dalam aksi sosial ini. Sehingga sekarang anggota Tarqmainbenang makin bertambah. Ada yang tidak bisa merajut, tapi ingin bantu, mereka bantu donasi benang.”ujar Esti yang juga seorang psikolog.
Tarqmainbenang juga bekerja sama dengan Knockers Dara, sebuah komunitas yang menampung dan menyalurkan knockers ke mereka yang membutuhkan. Oleh sebab itu Tarqmainbenang membuat knockers hanya berdasarkan permintaan Knockers Dara. Kegiatan ini menurut Esti sekaligus sebagai upaya untuk melakukan kampanye agar anggota komunitasnya dan masyarakat pada umumnya turut peduli pada pasien penderita kanker, baik anak-anak maupun orang dewasa.
“Kampanyenya ada dua, kampanye keluar adalah membantu pasien kanker. Ke dalam kita kampanye untuk mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk mau merajut” ungkap Esti.
Selain itu Tarqmainbenang juga menggandeng Komunitas Rajut Kejut. Sebuah komunitas merajut yang ada di Jakarta. Pada bulan April lalu di acara Car Free Day (CFD) di Sudirman, mereka bersama-sama melakukan pawai sambil membentangkan hasil rajutan dalam ukuran besar bertulis”Merajut Keberagaman”.
Merajut di Mall, Cafe, dan MRT
Sesuai namanya, anggota Tarqmainbenang masih terbatas alumni Sekolah Tarakanita. Meski begitu Esti tak melarang bila ada orang yang ingin belajar merajut. Ia akan dengan senang hati membagikan ilmu merajutnya ke banyak orang.
Satu keunikan dari Komunitas Tarqmainbenang ialah kebiasaan merajut di mall, dan cafe. Setiap dua minggu sekali para anggota komunitas ini berkumpul di Pondok Indah Mall. Pemilihan ini bukan tanpa alasan. Merajut di mall, cafe bahkan MRT sengaja mereka lakukan untuk menarik perhatian orang, dengan harapan orang tertarik dan mau belajar merajut.
“Pada dasarnya wanita itu kan suka warna mbak. Jadi saat kami merajut di mall, di cafe. Kami gelar tuh benang warna-warni, percaya deh pasti ada yang tertarik. Ajarin dong bu, ajarin dong mbak, gak laki-laki gak perempuan”ungkapnya