TopCareerID

Tips Meramu Naskah Film Horor dengan Rumus Matematika

Topcareer.id – Ada kalanya ilmu hitung-hitungan matematika berguna saat menulis skenario naskah film. Seperti yang dilakukan oleh Laila Nurazizah, penulis naskah skenario film horor Danur.

Dimulai dari rasa penasaran untuk membuat film horor, pecinta Matematika ini kemudian melakukan berbagai research akan film-film horor yang laris di dalam dan luar negeri. Ia meramu formula dalam membangun ketakutan yang banyak dicari penonton film Indonesia.

Laila menyebut bahwa membuat skenario film horor sangat matematika sekali. Salah satunya ketakutan serta kecemasan seseorang yang bisa dihitung dalam ketukan.

“Karena yang aku omongin horor, yang kemudian ngomongin ketakutan, nah perasaan itu adalah perasaan takut. Kalau di psikologi, ketakutan itu rigid, bisa diukur. Ada dalam buku itu mengatakan sensation seeking itu penuh dengan hitungan,” katanya kepada Topcareer.id.

Bermodal hasil research tersebut, Laila lantas membuat formula pada hitungan keberapa penonton harus berteriak ketakutan secara bersamaan. Ketakutan bisa dibangun jika memenuhi beberapa variabel, salah satunya membuat kecemasan.

“Kecemasan pertama yang dibangun dalam film horor itu, misal pintu kebuka sendiri dengan suara yang khas. Redundant, kecemasan dibangun, cemas dan makin cemas,” ujar perempuan lulusan Universitas Indonesia jurusan kriminologi ini.

“Kemudian ada variabel fear sama sesuatu yang enggak diketahui. Misal shoot awal itu rumah yang kita enggak tahu di dalamnya ada apa,”

Laila mencontohkan, The Conjuring adalah film horor dengan ketukan yang paling enak. Di film itu, hitungan yang dibangun untuk membuat penonton berteriak di saat bersamaan terasa sangat pas.

“Tap…Tap…Tap. Enak banget,” katanya.

Selain itu, ada variabel social anxiety di mana orang Indonesia akan lebih takut dengan hal-hal mistis seperti santet dan hantu pocong daripada iblis demonik atau alien.

Bukan karena film luar negeri laris dengan hantu Dracula, lalu Indonesia juga berlaku hal yang sama.

“Yang enak dari film horor itu, aku harus benar-benar research ketakutan societynya apa,” ujar Lele.

Editor: Feby Ferdian

Exit mobile version