TopCareerID

Begini Proses Chef Bikin Menu Baru

Topcareer.id Biar nggak bosan dan bisa memberikan hasil terbaik bagi pelanggan, sebuah restoran kerap membuat variasi menu baru. Nah, dalam prosesnya tentu chef banyak terlibat dalam hal ini.

Bagaimana ya proses para chef ini saat membuat menu baru yang selalu bikin ngiler siapapun?

Mulai dari Tema

Biasanya setiap bulan ada tema yang ditentukan, kira-kira akan membuat menu baru seperti apa. Jadi, menu makanan yang dibuat nanti akan sesuai dengan tema. Misal tema bulan Februari adalah masakan khas daerah tertentu, maka para chef akan membuat menu yang berkaitan.

“Karena saya di bidang produksi keju, maka develop produk yang berhubungan dengan keju, misalnya saya bikin opor tapi santannya saya ganti dengan keju cream. Temanya Indonesian food ya udah macam-macam Indonesian food, tapi dengan keju,” kata Technical Chef di PT Mulia Boga Raya, Muhammad Septian Hidayat kepada TopCareer.id.

Tidak cuma dari tema, ide menu baru juga bisa hadir saat mengintip kembali ruang penyimpanan bahan makanan. Septian menyampaikan, kadang kala dengan bahan seadanya di lemari bisa dikombinasikan hingga menimbulkan satu menu baru.

“Oh kita punya ayam, bikin ini, terus di-trial, terus kami bikin coret-coretan gitu buat komposisinya. Setelah itu dicoba kurangnya di mana, terus masih trial, kalau sudah enak baru diketik untuk jadi satu resep yang baru,” ujar Septian.

Percobaan Berkali-kali

Ada kalanya proses pembuatan menu baru hanya butuh satu kali percobaan. Namun, ada juga menu dengan percobaan hingga berkali-kali, bisa 5 bahkan 10 kali. Itu semua tergantung dari jenis masakan serta tingkat kesulitan dari resep itu sendiri.

Septian mengatakan, menu-menu yang masuk dalam kategori mudah dan tak membutuhkan banyak percobaan adalah menu-menu main-course atau menu utama. Menu utama yang dimaksud biasanya lebih kepada menu makanan asin.

Sementara, proses pembuatan menu baru dengan jenis makanan dessert itu akan lebih sulit. Percobaan bisa berkali-kali dan cukup memakan waktu lama.

“Menu-menu dessert itu bisa 4 kali 5 kali, bahkan 10 kali aja belum nemu kendalanya di mana. Cake-nya juga kan dilihat lagi cake seperti apa, kadang lihat juga tingkat kesulitan. Kalau untuk maincourse kendalanya paling kurang gurih, kurang asin, terlalu gurih, terlalu matang, kurang matang,” ucap Septian.

“Cuma kalau untuk cake itu kan kadang merasa kenapa nih kok bisa bantet, takarannya yang salah di mana, metodenya yang salah bagaimana, jadi tergantung menunya.”

Lama waktu saat percobaan menu baru itu kembali lagi menu apa yang ingin disajikan. Ada yang cuma menghabiskan waktu satu jam saja. Namun, ada juga yang sampai empat jam untuk membuat satu menu.

Approval Lalu Masuk Promosi

Setelah menghasilkan alternatif menu baru yang sudah melalui percobaan, kemudian tunggu approval dari chef yang bersangkutan dalam develop menu-menu baru. Kalau sudah diterima sebagai menu baru, kemudian kembali ditulis ulang dengan baik.

Nah, kalau sudah jadi bentuk menu baru, kemudian diberikan kepada tim marketing untuk dilakukan promosi dan beragam program demo lainnya. “Biasanya approval di awal, jadi kami pengajuan menu, kira-kira menu mana yang di-approve, baru kami trial lagi, tiap bulan ada foto shoot, videoshoot,” pungkasnya.*

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version