Topcareer.id Wawancara kerja terkadang tak melulu berlangsung di kantor bakal tempat kerja, dalam ruang rapat yang dingin. Bisa saja calon majikan baru yang mengundang wawancara sambil makan siang di sebuah kafe.
Nah, ada etiket khusus saat melakukan wawancara kerja di tempat umum macam kafe atau resto. Misalnya, bila kamu bisa memilih meja lalu meminta daftar menu. Tapi, walau kamu sudah kelaparan dan sudah tak sabar untuk segera memulai meeting, berpikirlah dua kali untuk terlihat tak sabaran pada pelayan. Sebab hal itu bisa merusak momen, belum lagi kemungkinan kamu tak lolos dalam wawa ncara karena si bos sudah dapat kesan tak baik.
Begini, menurut polling Robert Half International, perusahaan penyedia staf pekerja, setengah dari eksekutif yang ikut polling menyebutkan bersikap tak sopan mendahului klien (atau calon majikan kalau kamu sedang dalam wawancara kerja) adalah kesalahan kecil yang paling sering dilakukan seorang calon karyawan.
Buat para manajer atau colon bos kamu kelak, perlakuan tak sopan yang sama mungkin saja kamu ulangi di kantor. Kamu dinilai bersikap tak menaruh hormat saat diminta membantu pekerjakan oleh rekan sekerja.
Sebaiknya bersikap sangat ramah saja. Itu akan memberi kesan positif pada hubungan kerja antar karyawan. Saat makan siang bisnis (business lunch) etika di meja makan haruslah dijaga. Nah, berikut petunjuk yang bisa kamu ikuti, sebagaimana dilansir laman Microsoftnews, biar tujuanmu terlihat hebat dan bisa “merayu” calon majikan berhasil saat wawancara kerja di resto atau kafe:
Aturan 1: Pilih lokasi yang tepat
Lain kali kala kamu pilih tempat makan siang, pertimbangkan untuk tidak memilih kafe atau restoran trendi yang lagi digandrungi banyak orang—sebab di tempat itu pasti ramai. Bila di tempat ramai, kamu tentu tak bisa bicara dengan tenang. Pilihlah tempat yang lebih tenang dan berada di lokasi yang mudah dijangkau yang kamu tahu punya menu masakan enak dan pelayanan baik.
Aturan 2: Jangan masuk dengan tergesa
Orang cenderung punya waktu sedikit buat makan siang, jadi datang terlambat pasti akan bikin jengkel. Maka, rencanakanlah buat datang lebih pagi. Jadi, kamu bisa memilih meja yang lebih nyaman buat mengobrol dan ada di sana untuk menyambut tamu spesialmu.
Aturan 3: Pilih pesan dengan peduli
Walau kamu ingin sekali makan biskuit atau spaghetti sebagai makanan pembuka, sebaiknya jangan makan makanan yang bakal meninggalkan sisa makanan berantakan. Begitu menyangkut makanan pembuka dan penutup, ikuti saja apa keinginan sang tuan rumah yang mengundangmu, sehingga kmau menikmati makan siang dalam urutan waktu yang sama. Jika kamu yang jadi tuan rumahnya, tanya apa tamumu punya janji lagi yang harus dipenuhi selewat jam 1 siang. Jika iya, sebaiknya kamu melewatkan menu makanan penutup.
Aturan 4: Berilah perhatian penuh
Pastikan kalau telepon selulermu dalam keadaan mati selama wawancara kerja sambil makan siang tersebut. Jangan terima telepon saat kamu duduk di meja makan. Jadi tugasmu buat memastikan kalau pertemuan selama makan siang itu berjalan baik, lancar, dan tanpa gangguan. Dan sungguh berat mewujukan semua itu kalau kamu membuka kesempatan untuk diganggu—dengan membiarkan handphone-mu menyala, misalnya.
Aturan 5: Jangan berlama-lama
Memang ide bagus buat ngobrol ngalor-ngidul dulu—-tanya ini itu seperti hobi atau baru bepergian ke mana saja, misalnya—-tapi kamu tentu tak ingin pertemuan ini melebar ke mana-mana, bukan? Jadi, begitu memilih menu, langsung bicarakan apa tujuanmu melangsungkan makan siang bersamanya hari itu. Dan begitu makan siang selesai, jangan lupa untuk berterimakasih padanya atas kesediaannya menyediakan waktu bersamamu.
Banyak yang bisa terjadi saat makan siang. Membuat teman makan siangmu kagum bakal berdampak baik bagi masa depan. Kamu bisa dapat pekerjaan baru atau dapat kontrak kerja menggiurkan. Tapi, di atas semuanya, cobalah untuk menikmati makan siang itu sendiri dan menyenangkan teman makan siangmu.
Jika kamu terlihat menyenangkan dan sopan, kesempatan meraih apa yang dituju bakal lebih besar. Semoga berhasil.*