TopCareerID

Traveling Penting untuk Kesehatan Mental

Topcareer.id Suka travelling? Itu hobi bagus. Penelitian dari American Psychological Association menunjukkan bahwa sering travelling alias bepergian dapat membantu menangani stres dengan lebih mudah.

Karena hal itu memungkinkanmu untuk benar-benar menarik diri dari situasi dan lingkungan yang menekan untuk sementara waktu. Berikut beberapa alasan kenapa travelling penting untuk kesehatan mentalmu.

Tidak cuma penghilang stres

Travelling tidak hanya membantu menghilangkan stres. Menurut sebuah penelitian oleh Momondo (situs web yang membantu mencari informasi hotel dan tiket pesawat), travelling juga membantu meningkatkan empati, yang berarti dapat mengajarkan bagaimana merasa lebih percaya, memahami, dan toleran terhadap orang lain.

Menurut penelitian Momondo, bepergian membuat 76 persen dari peserta yang disurvei (tanpa memandang ras, jenis kelamin, status sosial ekonomi, usia, atau pendidikan) percaya bahwa perjalanan memberi mereka pandangan yang lebih positif pada orang-orang dari negara yang telah mereka kunjungi, budaya lain dan perbedaan serta keragaman.

Tingkatkan kreativitas

Menurut The Atlantic, bepergian dapat memperbaiki kesehatan mental dengan mengubah jalur saraf terhubung satu sama lain, yang mengarah ke pikiran, perasaan, dan gagasan baru, saat berada di luar negeri. Bisa dibilang, travellling mampu meningkatkan kreativitasmu.

“Pengalaman asing meningkatkan fleksibilitas kognitif dan kedalaman dan keterpusatan pikiran, kemampuan untuk membuat hubungan yang mendalam antara bentuk yang berbeda,” kata profesor dan penulis Adam Galinksy dalam laman Lifehack.

Ia menambahkan, hal ini berarti suara baru, pemandangan baru, termasuk bau, semua memicu sinapsis kreativitas di otak. Berlibur di negara lain, atau sekadar kota lain, membantu kamu membuka pikiran.

Travelling bikin bahagia

Sebuah studi penelitian Cornell pada 2014 menemukan bahwa orang-orang mengalami lebih banyak kebahagiaan hanya karena mereka sedang berlibur dan mengetahui bahwa mereka akan membeli sesuatu.

Studi lain yang dilakukan pada tahun 2002 oleh para profesor di University of Surrey menemukan, orang-orang paling bahagia ketika mereka tahu mereka akan melakukan travelling. Meski cuma merencanakan liburan saja, sudah secara signifikan meningkatkan rasa bahagia.*

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version