TopCareerID

@waroengcraft, Menjual Produk Kerajinan Para Disabilitas

Topcareer.id – Syamsi Dhuha (51) adalah seorang pengusaha kerajinan tangan @waroengcraft dan pemberdaya kerja para penyandang disabilitas.

Ketertarikannya menekuni bidang ini muncul saat ia masih tinggal di Yayasan Wisma Chesire, Jakarta Selatan. Di yayasan itu-lah ia melatih kemampuannya di bidang perkayuan.

Setelah menikah dan memutuskan hidup mandiri. Syamsi dan istri mulai menjalankan bisnis dengan membuat rumah-rumahan Barbie. Usaha pertamanya ini gagal, karena produk yang dijual sepi peminat dan membutuhkan tenaga lebih dari satu orang.

Dari kegagalannya itu, Syamsi dan istri kemudian mencoba membuat produk-produk lain seperti aneka permainan anak, kartu ucapan 3D, tempat buah dari koran bekas, tas belanja, dan banyak lagi. Apa yang diupayakannya ini akhirnya mulai membuahkan hasil.

(dari kanan) Syamsi bersama sang istri. Sumber foto: Instagram

Waroengcraft

Berkat ragam produk yang dibuatnya, Syamsi perlahan-lahan mendapat banyak tawaran untuk mengikuti bazar.

Kesempatan itu kemudian ia pergunakan untuk merangkul teman-teman disabilitas di seluruh Indonesia yang memiliki keterampilan dalam membuat produk seni.

Hasil karya mereka dibeli Syamsi dan dijual kembali melalui sebuah usaha yang ia rintis dengan nama @waroengcraft.

“Saya ingin menunjukan bahwa penyandang disabilitas juga mampu membuat suatu produk dan mempunyai peluang yang sama seperti orang lainnya dalam berbisnis,” ucap Syamsi saat dihubungi Topcareer.id melalui sambungan telepon, Selasa (10/9/2019).

Berbagai hasil karya para penyandang disabilitas yang dijual di waroengcraft. Sumber foto: Instagram.com/waroengcraft

Kendala dalam pemasaran

Bermodalkan kendaraan motor beroda tiga, Syamsi dan istri mengangkut produk-produk waroengcraft ke lokasi bazar.

Semua kegiatan mulai dari memproduksi, memasarkan, hingga merangkul keterampilan para penyandang disabilitas, dikerjakan oleh keduanya.

Syamsi menuturkan, ia belum paham menggunakan media sosial atau marketplace lainnya dengan benar. Jadi untuk memasarkan produknya, Syamsi masih mengandalkan informasi-informasi dari komunitas maupun pemerintah setempat.

Editor: Feby Ferdian

Exit mobile version