TopCareerID

6 Pertanyaan Sulit Saat Wawancara, dan Bagaimana Menjawabnya

Topcareer.id – Kamu mendapat panggilan wawancara kerja? Wah… Selamat! Mengirim banyak lamaran ke berbagai perusahaan sudah membuahkan hasil. Tetapi sekarang saatnya untuk menaklukkan pewawancara yang mewawancarai kamu!

Meskipun proses dari wawancara sendiri panjang dan bisa sangat menegangkan, tetapi hasilnya bisa berpotensi mengubah masa depan kamu. Ada beberapa pertanyaan yang bisa sulit untuk dijawab wawancara. Berikut enam pertanyaan tersebut, sebagaimana dikutip dari The Ladders, dan bagaimana cara menjawabnya di bawah.

1.Tolong Ceritakan tentang diri kamu?
Pertanyaan ini maksudnya berarti “Apa saja yang sudah kamu kerjakan?”. Pewawancara bermaksud meminta kamu untuk menceritakan secara ringkas dan menarik tentang diri kamu, pekerjaan yang kamu sudah lakoni, dan apa yang kamu lakukan dengan pekerjaan itu.

Pewawancara tak ingin menggali kisah pribadi kamu. Pewawancara hanya ingin mengetahui sedikit tentang kepribadian kamu. Untuk itu kamu harus tetap terlihat profesional. Ceritakanlah mengapa kamu memilih bidang pekerjaan tersebut dan bagaimana hubungannya dengan latar belakang kamu. Ceritakan pengalaman kamu secara khusus.

2. Apa kelemahan terbesar kamu?
Jika kamu menjawab “Saya pekerja keras”, “Saya perfeksionis”, atau “Saya tidak pernah menyerah karena suatu kesalahan”, tidak satupun dari jawaban ini menjawab pertanyaan yang dimaksud. Justru ini malah menunjukkan kamu sombong atau kurang mampu mengatasi kelemahanmu. Setiap orang pasti punya kelemahan, maka kesadaran diri adalah sifat dan menjadi jawaban terbaik.

3. Apa yang dikatakan bos kamu sebelumnya tentang kamu?
Pertanyaan ini membutuhkan jawaban tentang kenapa kamu meninggalkan perusahaan yang dulu? Jika kamu dipecat, tetapi kamu harus masih meletakkan posisi itu di CV-mu, jangan pernah menyembunyikan itu. Akan tetapi letakkan pertanyaan ini untuk menjelaskan letak kesalahanmu, dan apa yang telah kamu pelajari dari kesalahan tersebut.

4. Apakah ada pekerjaan yang terlupakan untuk kamu sebut di CV-mu?
Ini untuk jenis pekerjaan pendek. Misalnya dikontrak 90 hari atau kurang dan pekerjaan tidak tetap. Beritahu pewawancara kamu tentang pekerjaan kamu tersebut. Misalnya, bila kamu adalah relawan sosial, ini adalah kesempatan besar untuk menunjukkan sisi kemanusiaan kamu.

5. Apa maksud waktu jeda antara pekerjaan A dan B di CV kamu?
Terkadang orang menganggur dahulu sebelum dapat pekerjaan baru. Bersiaplah menjelaskan apa yang telah kamu lakukan saat itu.

6. Apakah ada yang ingin kamu tanyakan?
Bila kamu mendapatkan pertanyaan ini maka jangan menjawabnya dengan kata tidak, karena jika kamu mengatakan tidak, justru membuat pewawancara meragukanmu dalam pekerjaan yang ditawarkan.

Nah, semoga beruntung dan tunjukkan yang terbaik saat wawancara. Buktikan kalau kamu menginginkan pekerjaan itu. *

Penulis : Melisa Fitri.
Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version