Topcareer.id – Indonesia mendapat kehormatan menjadi Country of Honour untuk kedua kalinya pada acara The 16th China–ASEAN Expo (CAEXPO 2019) yang diselenggarakan di kota Nanning, China (20-24/9/2019).
Pada kesempatan ini, delegasi Indonesia dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dengan didampingi oleh Menteri Perdagangan dan Kepala BKPM.
Di sela-sela rangkaian acara tersebut, Kepala BKPM menjadi pembicara pada 3 forum terpisah antara lain “Roundtable Meeting on Investment Cooperation”, “Indonesia Trade and Investment Forum”, dan “RMB Internationalization and ASEAN Local Currency Settlement Forum”.
Dalam keterangan persnya, Kepala BKPM Thomas Lembong menyampaikan bahwa sebagai Lembaga Promosi Investasi, pihaknya harus menyikapi tren perlambatan ekonomi (slow down) sebagai hal yang lumrah dalam siklus ekonomi global.
Momentum ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan refleksi, koreksi, dan perbaikan bersama. Salah satu tugas lembaga promosi adalah meyakinkan ekosistem bisnis bahwa peluang investasi tetap terbuka terutama pada sektor teknologi dan digitalisasi.
“Lembaga promosi investasi harus mensosialisasikan kepada para investor bahwa perlambatan ekonomi bukanlah sesuatu yang harus kita takuti, tetapi sebenarnya bisa menjadi sesuatu yang dapat kita manfaatkan atau eksploitasi,” jelas Thomas.
“Sama seperti di kehidupan nyata, Anda tidak dapat selalu berlari dengan kecepatan tinggi. Terkadang Anda harus melambat, Anda harus menarik napas, Anda harus pulih,” lanjut dia.
Kepala BKPM menambahkan dalam 5 tahun terakhir terjadi peningkatan ekosistem investasi di Indonesia yang ditandai dengan meningkatnya peringkat Ease of Doing Business. Pihaknya optimis akan ada perbaikan-perbaikan iklim investasi.
Selanjutnya, Thomas Lembong juga menyampaikan di tengah berkurangnya likuiditas US Dollar butuh kepemimpinan dari negara anggota ASEAN untuk mulai menggunakan mata uang lain dalam transaksi perdagangan, pariwisata dan investasi.
Ekonomi dunia sebaiknya mengurangi ketergantungan terhadap US Dollar dan mulai menggunakan alat transaksi maupun cadangan devisa lainnya seperti mata uang Euro, Yen, Poundsterling, dan RMB.
Rangkaian kegiatan CAEXPO 2019 ini diharapkan menjadi salah satu momentum peningkatan hubungan perdagangan, investasi dan pariwisata ke ASEAN khususnya Indonesia.