Topcareer.id – Berkarier sebagai entrepreneur tidaklah cukup dengan memiliki jiwa pengusaha saja, tetapi juga harus bisa merealisasikan ide-ide untuk membangun usahanya sendiri.
Sebagian orang melihat entreprenur itu keren dan terlihat lebih bebas dalam bekerja. Anggapan ini membuat banyak orang memimpikannya.
Tapi, apakah benar menjadi seorang entrepreneur itu membahagiakan? Mengutip entrepreneurs.com, Kamis (03/10/2019), berikut perspektif seorang entrepreneur yang bisa membantu kamu menjawabnya.
Kelebihan menjadi entrepreneur
- Membuat keputusan sendiri
Seorang entrepreneur tidak menjalankan perintah siapa pun. Mereka berkembang pada kenyataan bahwa kesuksesan tergantung pada diri mereka sendiri. Kepercayaan diri tinggi membuat mereka terus berusaha. - Bertemu dengan orang-orang luar biasa
Mereka banyak mengenal sesama rekan entrepreneur dalam komunitas yang seru, serta bisa saling berbagi ilmu dan pengalaman. - Potensi penghasilan tanpa batas
Berapa banyak uang yang dihasilkan terserah mereka. - Kebebasan
Bagi para entrepreneur, kemampuan untuk hidup di tempat yang diinginkan dan berlibur sesuka hati sangatlah berharga.
Kekurangan menjadi seorang entrepreneur
- Mereka menghabiskan lebih banyak jam kerja
Para entrepreneur secara signifikan bekerja lebih dari 40 jam seminggu. - Selalu bertanya-tanya tentang apa yang mereka lewatkan
Hidup ini singkat. Ketika mereka menghabiskan sebagian besar waktu untuk bekerja, tanpa disadari mereka telah kehilangan banyak momen penting. - Stres
Profesi entrepreneur bukan untuk orang lemah hati. Mereka harus tetap tegar terhadap masalah apapun, serta fokus pada target bisnis yang ingin dicapai. - Panggilan tanpa henti
Telepon yang terus-terusan berdering adalah makanan sehari-hari. Panggilan tanpa henti ini harus dijawab demi kelangsungan usaha. - Hubungan pribadi terganggu
Entrepreneur memiliki lebih sedikit waktu untuk diri sendiri, keluarga, dan orang terkasih.
Itulah beberapa perspektif dari para entrepreneur. Jadi, apakah entrepreneur membahagiakan? Kamu bisa menjawabnya sendiri.
Editor: Feby Ferdian
