TopCareerID

Tips Survive Bekerja saat Hamil Bayi Kembar

Topcareer.id – Tetap aktif bekerja ketika sedang hamil bayi kembar adalah hal yang memungkinkan. Namun bukan berarti kita bisa beraktivitas seenaknya tanpa memikirkan kondisi bayi di dalam kandungan.

Seperti dilansir dari twocametrue.com, Senin (7/10/2019), berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Cemilan dan air

Ada dua hal yang harus selalu tersedia di meja kamu, yaitu cemilan sehat dan air. Untuk membesarkan dua bayi, kamu membutuhkan kalori yang banyak. Jadi lawan rasa malas, jaga hidrasi, dan penuhi kebutuhan kalori di tubuh kamu.

Pregnancy emergency kit

Mual adalah musuh utama ketika sedang beraktivitas dalam kondisi hamil. Jadi pastikan untuk selalu menyediakan permen jahe, aromaterapi, dan sebagainya untuk mengatasi ini. Jangan lupa juga membawa body butter untuk mengurangi gatal pada perut kamu.

Komunikasikan dengan tim kamu

Beri pengertian kepada tim kerja di kantor tentang kondisi kamu, sehingga mereka bisa mengerti apabila kamu harus tiba-tiba pergi ketika meeting, atau ketika meminta satu dari mereka menggantikanmu untuk urusan yang cukup penting.

Istirahat

Ketika sedang hamil anak kembar, kaki dan punggungmu akan ‘berteriak’ meminta diistirahatkan jika teralu lama berdiri. Penuhi permintaan itu, cobalah duduk dengan rileks dan luruskan kakimu. Menyempatkan tidur sekitar 15 menit juga bisa membuat perubahan positif yang besar. Tubuhmu akan berterimakasih padamu.

Rawat tulang punggungmu

Seiring dengan perut yang semakin membesar, beban di punggungmu juga akan semakin banyak. Apalagi kalau pekerjaanmu menuntut kamu berjalan kesana-kemari. Untuk menyikapi hal ini, tak ada salahnya memakai sabuk hamil. Alat ini bisa mengangkat perut dan mendukung punggung kamu.

Realistis

Terakhir, cobalah untuk realistis. Sebagian dari diri kamu mungkin ingin tetap bekerja seharian dan menyelesaikan semua tugas-tugasmu. Namun, sadarilah bahwa hamil juga adalah tugas besar yang menyita energi dan pikiran. Jadi kamu harus tahu kapan waktunya berkata cukup.

Berhentilah memaksakan diri. Orang-orang di sekitarmu akan memaklumi.

Exit mobile version