TopCareerID

7 Kenikmatan Freelance yang Bikin Kamu ingin Resign

Topcareer.id – Berbeda dengan pekerjaan full time, freelance menawarkan banyak kebebasan dan fleksibilitas yang tidak bisa dilakukan oleh pekerjaan biasa.

Sebagai freelance, kamu tidak perlu lagi bekerja sesuai dengan budaya perusahaan atau jadwal kerja yang mungkin menempatkanmu di bawah tekanan fisik, mental, dan emosional.

Mengutip forbes.com, Kamis (10/10/2019), berikut beberapa benefit lain bekerja sebagai freelance.

Mengontrol beban kerja
Salah satu bagian terbaik menjadi freelance adalah bisa mengatakan “cukup” kapan pun. Ketika klien kamu banyak dan mulai merasa stres, kamu bisa melepaskan satu. Kemampuan untuk mengendalikan beban kerja ini berdampak baik terhadap kesehatan kamu.

Lebih sehat
Kebanyakan freelancer bekerja dari rumah. Situasi kerja ini sebenarnya dapat mencegahmu dari sakit karena kamu bisa berurusan dengan semua kolega dan klien dari jarak jauh.

Mendapat waktu istirahat optimal
Sebagai freelancer, kapan pun kamu butuh istirahat, kamu bisa mendapatkannya. Dan kamu bisa tidur siang kapan pun kamu membutuhkannya.

Mengontrol hubungan kerja
Banyak freelancer memiliki kebijakan untuk tidak memeriksa email lebih dari 2 atau 3 kali sehari untuk membantu tetap fokus. Sebuah studi dari University of British Columbia menemukan bahwa semakin sedikit kamu memeriksa email, semakin kamu dapat mengurangi stres.

Bisa berolahraga kapan saja
Dengan bekerja sebagai freelancer, kamu bisa berolahraga kapan pun, bahkan di tengah hari. Dan ternyata berolahraga pada sore hari juga cukup bermanfaat.

Menjadi Boss bagi diri sendiiri
Freelance pada dasarnya menjadi bos bagi diri sendiri. Ini berarti kamu bisa menghindari sejumlah efek negatif dari menjadi bawahan seperti depresi, masalah tidur, dan tekanan darah tinggi.

Menghindar dari perjalanan panjang
Freelancer tidak harus meninggalkan rumah untuk bekerja. Sangat bagus untuk manajemen waktu dan kesehatan.

Satu studi menemukan bahwa perjalanan 10 mil dengan mobil dapat meningkatkan kadar gula darah dan kolesterol. Studi lain menemukan bahwa orang yang bepergian dengan bus selama 30 menit memiliki tingkat kepuasan hidup rendah.

Editor: Feby Ferdian

Exit mobile version