Topcareer.id – Memiliki suatu kekurangan terkadang membuat orang mudah menyerah, bahkan sampai melupakan mimpi dan tujuannya.
Hal itu tidak berlaku bagi Kristian. Kehilangan penglihatan tidak membuat remaja berusia 19 tahun ini putus asa. Ia justru membuktikan diri dengan berhasil menjadi seorang pianis dan pimpinan dari Harmoni Musik.
“Sebelumnya saya seorang pelukis, sampai (9 tahun lalu) virus menyerang retina mata saya dan membuat saya tidak bisa melihat lagi,” ungkap Kristian pada Topcareer.id usai mengadakan drama musik di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10/2019).
Meski tertimpa musibah, Kristian tidak mau larut dalam kesedihan. Ia kemudian mulai tertarik dengan musik klasik dan mempelajarinya.
Prestasinya cukup membanggakan. Orang-orang terdekatnya mengenal sosok kristian sebagai sosok yang sangat rendah hati. Hingga sekarang, tercatat sudah empat acara charity yang ia gelar.
“Biasanya saya membuat acara amal untuk para penyandang disabilitas, dan baru kali ini acaranya diadakan untuk anak-anak pengidap kanker.” katanya.
Baca juga:
- YKAI: Anak Penderita Kanker Perlu Hiburan
- Harmoni Musik Gelar Drama Musikal Untuk Yayasan Kanker Anak Indonesia
Dengan kemampuan bermusiknya sebagai pianis, Kristian menargetkan setiap tahunnya ia harus menggelar acara amal. Kristian juga mengajari anak-anak dalam Harmoni Musik untuk bernyanyi hingga memainkan alat musik angklung.
Kebaikan hati dan talenta yang Kristian miliki menuai banyak pujian, salah satunya dari Ruth Setiabudi, General Manager Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI).
“Dia sosialnya tinggi, dia anaknya talentnya juga tinggi, dia buta tapi dia bisa ngarang lagu, nyanyi, main piano, main instrumen, dan membuat operet, anaknya very humble.” ucap Ruth.
Editor: Feby Ferdian
