TopCareerID

Studi: Mayoritas Pencari Kerja Sembunyikan Medsos dari Perekrut

Dok. Elearning Industry

Topcareer.id – Siapa saja bisa kepo dan lari ke profil media sosialmu, jika tidak disetting terkunci. Salah satu yang berselancar ke medsos-mu mungkin para perekrut, perusahaan, atau bos di masa depan.

Dilansir dari laman The Ladders, untuk berjaga-jaga terhadap para pengintai yang tidak diinginkan, 82% memiliki semacam pengaturan privasi yang diaktifkan di akun media sosial mereka. Hal itu berdasar pada sebuah survei terhadap 2.007 orang Amerika oleh perusahaan penyaringan (screening) JDP.

Bahkan ada 84% mengakui memposting konten yang dapat membahayakan kesempatan kerja saat ini atau di masa depan. Sebagian besar (84%) percaya bahwa media sosial secara teratur memengaruhi keputusan perekrutan. Dan mereka ingin calon atau atasan mereka saat ini mundur:

– 50% tidak berpikir perusahaan diizinkan untuk mencari media sosial kandidat

– 40% telah membuat akun palsu

– 43% memiliki pengaturan privasi untuk menghindari perusahaan atau rekan kerja

Baca juga: Remaja Cewek yang Aktif di Media Sosial Lebih Rentan Depresi

Platform yang paling ingin disembunyikan orang adalah Facebook (45%), Twitter (35%), Reddit (33%), Instagram (28%), dan situs web atau blog pribadi mereka (27%.)

Hampir setengah (46%) telah mencari di web untuk melihat apa yang muncul secara online tentang mereka dan mengubah pengaturan media sosial mereka.

Apa yang coba diprivasi? Sebagian besar mengatakan ini adalah kehidupan pribadi mereka (70%), diikuti oleh perilaku tidak profesional (56%), dan kemudian pandangan politik mereka (44%.)

Baca juga: 5 Alasan Media Sosial Bisa Menghambat Karier Kamu

Menjadi “teman” dengan rekan kerja sekarang dianggap terlalu berisiko, atau terlalu banyak pelanggaran privasi. Satu dari tiga orang tidak akan terhubung dengan rekan kerja di media sosial, bahkan setelah menerima pekerjaan.

Setengah (50%) telah menghapus profil atau posting lama untuk memprotes reputasi profesional mereka, dan 66% mengatakan mereka paling mungkin melakukan ini di Facebook.

Karyawan saat ini semakin mahir dalam mempelajari cara menyembunyikan dan menghapus informasi yang berpotensi merusak. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version