Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, April 25, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Film Pendek Pemenang FFI 2019 Tembus Kompetisi Sundance Film Festival 2020

Dok. Rekata Studio

Topcareer.id – Setelah menang Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2019 sebagai Film Cerita Pendek Terbaik, film Tak Ada yang Gila di Kota Ini (No One is Crazy in This Town) berhasil mengukir prestasi lagi. Film pendek garapan Wregas Bhanuteja tersebut sukses masuk program kompetisi Short Film di Sundance Film Festival 2020 yang akan dihelat pada 23 Januari hingga 2 Februari 2020 di Park City, Utah, AS.

Di festival film independen terbesar di Amerika Serikat tersebut, Tak Ada yang Gila di Kota Ini akan berkompetisi dengan puluhan film pendek lain dari 27 negara di dunia untuk memperebutkan penghargaan tertinggi, yakni Short Film Grand Jury Prize.

Film yang diproduseri Adi Ekatama dari Rekata Studio ini berhasil masuk Sundance setelah tersaring dari 10.397 film (4.992 film dari Amerika Serikat dan 5.405 film internasional) yang mendaftar ke festival film yang berdiri sejak 1978 tersebut.

Baca juga: Hari Guru Nasional 2019: Nostalgia Laskar Pelangi, Film Indonesia Terbaik Tentang Guru

“Dengan jumlah film yang mendaftar mencapai 10.397 judul dan belum pernah sebanyak ini pada Sundance tahun-tahun sebelumnya, kami jadi memiliki sangat banyak film pendek yang bagus untuk dipilih. Hal ini sangat menggembirakan bagi kami untuk bisa berbagi begitu banyak visi unik dan talenta-talenta baru dari dunia film pendek yang sedang berkembang subur,” kata Senior Programmer, Shorts di Sundance Film Festival 2020, Mike Plante, dalam keterangan tertulisnya.

Program Short Film di Sundance Film Festival sendiri sejauh ini berperan krusial dalam mengorbitkan talenta-talenta sutradara ternama. Sebut saja, Wes Anderson (The Grand Budapest Hotel, Isle of Dogs), Damien Chazelle (Whiplash, La La Land), Todd Haynes (Carol, Dark Waters), hingga Taika Waititi (Thor: Ragnarok, Jojo Rabit).

Tembusnya film pendek ini ke Sundance Film Festival pun menjadi tonggak penting. Lantaran ini menjadi kali pertama bagi film Tak Ada yang Gila di Kota Ini untuk diputar perdana di wilayah Amerika Utara (North American Premiere).

Baca juga: Review Film Knives Out, Mengasah Kemampuan Kamu Jadi Detektif

Sebelumnya ke Busan dan Singapura

Sepanjang 2019, film yang dibintangi Oka Antara ini berhasil masuk kompetisi dan melakukan pemutaran perdana (premiere) di sejumlah festival film besar di dunia. Antara lain, World Premiere di Busan International Film Festival ke-24, International Premiere di Internationale Kurzfilmtage Winterthur ke-24, Indonesian Premiere di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) ke-14, dan Singapore International Film Festival ke-30.

“Sundance ini bisa menjadi pengalaman baru, karena penonton di Amerika memiliki perspektif yang berbeda dibandingkan penonton film dari negara lain. Hal ini dapat membuka ruang diskusi baru tentang bagaimana saya menawarkan suatu cerita yang datang dari kultur dan latar belakang saya di Indonesia, khususnya di Jawa,” jelas Wregas lewat siaran pers yang diterima Topcareer.id, Rabu (11/12/2019).

Baca juga: Review Perempuan Tanah Jahanam: Joko Anwar Sekali Lagi Bicara Ibuisme

Film pendek Tak Ada yang Gila di Kota Ini sendiri berkisah saat masa liburan telah tiba. Bos salah satu hotel di kota memerintahkan Marwan (diperankan Oka Antara) dan teman-temannya mengangkuti semua orang gila yang masih berkeliaran di jalan-jalan raya dan dibuang ke hutan. Sebab, sang Bos tidak ingin kehadiran mereka mengganggu para turis dan merusak wajah kota. Alih-alih membiarkan orang gila tewas di hutan, ternyata Marwan punya rencana rahasia.

Skenario film pendek Tak Ada yang Gila di Kota Ini diadaptasi dari cerpen berjudul sama karya sastrawan Eka Kurniawan (Cantik Itu Luka, Lelaki Harimau, O, dan Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas). Cerpen Tak Ada yang Gila di Kota Ini telah diterbitkan dalam buku Cinta Tak Ada Mati oleh Gramedia Pustaka Utama pada 2018. *

the authorAde Irwansyah

Leave a Reply