TopCareerID

Hadeh, Karyawan Habiskan Ratusan Jam Kerja Setahun untuk Meeting Palsu

Dok. Limeade

Topcareer.id – Meeting yang tak efektif membuat waktu kerja terbuang sia-sia. Bahkan ada pendapat tentang perlu atau tidaknya meeting di kantor. Milenial mengeluh bahwa informasi yang disajikan dalam meeting bisa dengan mudah dikirim melalui email.

Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa 10 persen meeting cukup mencurigakan dan dianggap palsu. Itu berarti bahwa pekerja secara teratur menjadwalkan meeting palsu demi terlihat lebih sibuk dengan rekan mereka daripada yang sebenarnya.

Dalam laman The Ladders, yang mengejutkan adalah karyawan yang terlibat dalam perilaku meeting palsu menghabiskan 150 jam waktu kerja mereka per tahun, yang hampir sebulan merupakan pekerjaan dibayar.

Studi ini dilakukan oleh Synergy SKY, sebuah desain, pengembangan dan pemasaran perangkat lunak untuk pertemuan bisnis. Dengan menggunakan perangkat lunaknya, penelitian ini menganalisis lebih dari 2.500 pertemuan pada tahun 2019.

Apa itu meeting palsu?

Perusahaan menentukan bahwa meeting palsu dibuat dengan melihat rapat yang dijadwalkan oleh karyawan, tetapi tidak ada yang benar-benar hadir.

Penelitian ini mengungkapkan bahwa 32 persen mungkin palsu karena karyawan memesan tanggal dan ruang pertemuan mereka secara teratur untuk terlihat sibuk atau hanya menghalangi waktu dan sumber daya mereka.

Metode lain pemborosan waktu yang terdeteksi oleh perusahaan adalah ketika rapat diblokir untuk periode waktu tertentu, tetapi seringkali berakhir sebelum waktu itu habis.

“Meeting adalah salah satu masalah terbesar yang dimiliki bisnis. Mereka adalah darah kehidupan bisnis, itu fakta yang tak terhindarkan,” kata Vemun Waksvik, Wakil Presiden Pemasaran di Synergy SKY.

“Kebutuhan akan komunikasi yang cepat, terintegrasi, dan dapat dipertanggungjawabkan sering kali merupakan masalah yang hanya diprioritaskan begitu bisnis mulai membutuhkan waktu yang signifikan dihabiskan untuk panggilan konferensi multi-orang.”

Exit mobile version