Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Friday, November 22, 2024
idtopcareer@gmail.com
LifestyleProfesional

Peringkat Negara di Dunia untuk Kesetaraan Gender Terbaik, Indonesia?

Ilustrasi (azcentral.com)

Topcareer.id – Gender gap menjadi isu dunia yang kian hangat diperbincangkan. World Economic Forum merilis Global Gender Gap Report 2020. Laporan tersebut membahas 153 negara dan kemajuan mereka menuju kesetaraan gender.

Laporan itu melihat kesetaraan gender dalam empat bidang utama, termasuk partisipasi ekonomi dan peluang, pencapaian pendidikan, kesehatan dan kelangsungan hidup, dan pemberdayaan politik.

Dalam laporan tersebut menambahkan bahwa paritas gender lengkap di seluruh dunia masih sekitar 100 tahun lagi. “Paritas gender memiliki pengaruh mendasar pada apakah ekonomi dan masyarakat berkembang,” kata indeks dalam laman Business Insider.

Berikut adalah 10 negara teratas yang menjunjung kesetaraan gender:

  1. Islandia
  2. Norway
  3. Finlandia
  4. Swedia
  5. Nikaragua
  6. Selandia Baru
  7. Irlandia
  8. Spanyol
  9. Rwanda
  10. Jerman

Islandia meraih posisi teratas untuk tahun kesebelas berturut-turut untuk jumlah perempuan yang mengesankan dalam politik, serta untuk menyediakan kesempatan pendidikan dan pekerjaan terbaik bagi perempuan.

Sementara itu, Spanyol membuat langkah besar menuju kesetaraan gender sejak indeks terakhir pada 2018, melonjak 21 tempat untuk duduk dalam 10 besar.

Indonesia? Dalam hal ini, Indonesia berada di rangking 85 dari 153 negara yang disurvei soal kemajuan kesetaraan gender. Negara tetangga Singapura berada di peringkat 54, Malaysia ada di posisi 104, lalu Brunei Darussalam di posisi 95.  

Spanyol, Latvia, dan Thailand, secara substansial meningkatkan jumlah perempuan di parlemen mereka, sehingga mempercepat skor mereka. Pada tahun 2018, Spanyol mengklaim sebagai pemerintahan perempuan sentris di dunia, dengan memberikan mayoritas posisi menteri kepada perempuan.

Selama 50 tahun terakhir, hanya 85 negara yang tidak memiliki kepala negara perempuan. Termasuk perempuan dalam politik telah terbukti meningkatkan “efek model peran,” menurut laporan itu, yang meningkatkan jumlah perempuan dalam peran senior dalam angkatan kerja.

Leave a Reply