TopCareerID

Kerja Fleksibel Diprediksi Bikin Ekonomi Global Naik

Dok. Incarabia

Topcareer.id – Ledakan dari efek sistem kerja yang fleksibel diprediksi mampu menyumbang USD10,04 triliun untuk ekonomi global pada tahun 2030. Prediksi itu datang dari studi sosio-ekonomi komprehensif pertama tentang perubahan praktik di tempat kerja.

Studi yang dilakukan Regus, sebuah perusahaan penyedia ruang kerja global, menemukan bahwa antara 8 persen dan 13 persen dari semua pekerjaan akan dikaitkan dengan ruang kerja yang fleksibel di sebagian besar negara maju, seperti Hong Kong pada tahun 2030.

Tingkat kerja fleksibel yang lebih besar akan menghemat uang bisnis, mengurangi biaya operasi dan meningkatkan produktivitas – akhirnya menyebabkan efek pergerakan di seluruh perekonomian dari bisnis inti hingga ke rantai pasokan.

Baca juga: Ingin Sukses Terapkan Sistem Kerja Fleksibel? Kuncinya Kepercayaan

China dan India diperkirakan akan melihat peningkatan nilai tambah bruto (gross value added) terbesar dari kerja yang fleksibel dan jauh. Kedua negara ini berpotensi melihat peningkatan GVA sebesar 193 persen dan 141 persen di negara mereka masing-masing.

Ini setara dengan USD1,4 triliun untuk China dan sebanyak USD375,8 miliar untuk India setiap tahun. Sedangkan, nilai tambah bruto Hong Kong yang terkait dengan kerja fleksibel diprediksi akan mengalami peningkatan 88,6 persen pada USD 58,8 miliar pada 2030.

Hemat waktu perjalanan 3,53 miliar jam di 2030

Tak hanya menguntungkan dari segi ekonomi global, tetapi juga membantu pekerja di setiap individu. Menurut model pertumbuhan yang dipercepat, memaparkan bahwa dari pekerjaan fleksibel untuk tingkat tinggi mampu memotong waktu perjalanan dengan menghemat 3,53 miliar jam secara global pada 2030.

Baca juga: Tips Terapkan Kerja Fleksibel untuk Perusahaan dan Karyawan

Pada 2030, Cina dapat menghemat lebih dari 1,37 miliar jam per tahun sementara Hong Kong dapat menghemat 5 juta jam per tahun dengan memangkas perjalanan dengan kerja yang fleksibel.

“Kerja yang fleksibel menawarkan kontribusi yang signifikan kepada masyarakat, dari memberi orang lebih banyak waktu pribadi mereka kembali, untuk meningkatkan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan produktivitas,” kata Nancy Yip, direktur area IWG Hong Kong seperti dikutip dari laman Enterprise Innovation.

“Proyeksi ini menunjukkan kerja yang fleksibel adalah kekuatan ekonomi yang kuat yang harus direngkuh oleh bisnis dan orang-orang di tahun-tahun mendatang.” *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version