Dorong Transformasi Institusi Media
Ketua Dewan Pers, M Nuh menyatakan apabila perusahaan media ingin bertahan lama, maka harus terus melakukan perubahan dan transformasi. “Jadi, tak mungkin bisnis media tetap bertahan tanpa transformasi. Bukan yang paling kuat yang bisa bertahan. Yang bisa bertahan adalah mereka yang mampu terus melakukan perubahan,” pungkasnya.
M. Nuh melanjutkan, era digital membawa perubahan di dunia pers. Menurutnya, perkembangan teknologi juga mendorong perubahan “perilaku” institusi media. “Di bisnis media, mau tak mau kita harus melakukan perubahan untuk bisa bertahan. Seiring teknologi, bakal lahir era lain yang melebihi era digital,” ucapnya.
Dewan Pers, kata Nuh, terus melakukan terobosan agar bisnis media terus berlanjut ketika masuk di era digital. “Sekarang ini sedang terjadi antara physical space ke cyber space. Tidak mungkin media dapat tumbuh jika kita tidak beradaptasi. Yang bisa bertahan adalah mereka yang mau beradaptasi dengan perubahan,” imbuhnya.
M. Nuh juga mengingatkan, kompetensi para jurnalis perlu ditingkatkan agar tercipta informasi yang sehat untuk masyarakat. “Ruang publik harus diisi dengan informasi yang sahih, seperti oksigen. Kita sebagai produsen informasi itu harus menghasilkan informasi yang sahih sehingga semua infornasi yang kita hirup itu menyehatkan,” ujarnya.
Ketua Dewan Pers menuturkan, bukan hanya kompetensi yang diperlukan, tetapi juga keselamatan kepada jurnalis yang sedang menjalankan tugas harus menjadi perhatian. “Kompetensi jurnalis harus memadai. Harus di atas standar minimal. Supaya tidak terjadi disconnect,” tandasnya.
Oleh karena itu, Dewan Pers terus melakukan upgrading untuk mengikuti perkembangan zaman. Perlindungan terhadap jurnalis selama mereka melaksanakan tugas jurnalistik. “Kemudian, kesejahteraan jurnalis. Perusahaan pers harus tumbuh dengan baik, supaya bisa memberikan kesejahteraan,” pungkasnya.