Topcareer.id – Di era digital saat ini, perusahaan startup tengah bermunculan di mana-mana. Mereka berlomba-lomba mengembangkan ide-ide segar dan terus melakukan inovasi yang mutakhir.
Selain dana dan SDM yang memadai, perusahaan startup juga membutuhkan lingkungan yang bisa mendukung segala inovasi yang mereka lakukan.
Dan seperti dikutip dari Weforum.org, Jumat (17/1/2020), berikut 10 kota yang dianggap paling inovatif di mata startup.
Bagian pertama dari tulisan.
New York
New York dinobatkan menjadi kota paling baik untuk mengembangkan bisnis startup. Di kota inilah, Apple berhasil berinvestasi mengembangkan lebih dari 7.000 perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi.
Sempat berada di peringkat 3, kini New York membuktikan mampu berkembang dalam bidang manufaktur, robotika, cyber security, ilmu kesehatan dan semua yang berurusan dengan kehidupan.
Tokyo
Meskipun harus turun ke peringkat 2, tetapi Tokyo tetap mampu mempertahankan statusnya sebagai salah satu pusat inovasi terkemuka di dunia.
Tak bisa dipungkiri, Jepang saat ini memang dianggap rumah untuk penelitian dan pengembangan robot. Hal ini membuat Tokyo jadi pusat perintis untuk teknologi manufaktur 3D.
London
London punya sektor di bidang teknologi yang terus berkembang, sehingga cocok bagi para startup untuk mengembangkan bisnisnya. Ibu kota Inggris ini juga kerap melahirkan para inovator dengan bakat yang luar biasa.
Walaupun berada di peringkat 3, tetapi London tetap menjadi penghubung utama bagi startup-startup besar seperti Facebook, Apple, Intel, dan Google.
Los Angeles
Berada di peringkat 4, LA menjadi rumah bagi 500 perusahaan startup. Ibu kota Amerika Serikat ini juga memberikan ruang lebar untuk perusahaan ternama seperti Google, Salesforce, dan perusahaan induk Snapchat. Bahkan, LA menyumbang sekitar 10 persen dari ekonomi lokal untuk urusan teknologi dan bisnis.
Singapura
Singapura menjadi pilihan terbaik bagi perusahaan-perusahaan teknologi yang ingin memasuki pasar Asia-Pasifik. Dengan memiliki kota seluas 2 hektar, Singapura mendedikasikan sebagian besar wilayahnya untuk penelitian kendaraan yang dapat mengemudi sendiri, termasuk menjadi pusat uji coba perkembangan lalu lintas, transportasi umum dan pejalan kaki.
Saat ini, lebih dari 10 perusahaan sedang melakukan uji coba di pusat kota di Singapura.
Editor: Feby Ferdian