TopCareerID

Wabah Virus Misterius di Wuhan, China. Apa yang Harus Kamu Lakukan?

Ilustrasi coronavirus. (dok. CNN)

Topcareer.id – Kota Wuhan, China bagian tengah saat ini disorot dunia. Sebuah wabah virus misterius mirip gejala pneumonia tengah melanda kota yang terkenal karena keindahan alamnya itu.

Pada tanggal 31 Desember 2019, di Kota Wuhan Tiongkok dilaporkan adanya kasus-kasus pneumonia berat yang belum diketahui etiologinya. Awalnya terdapat 27 kasus kemudian meningkat menjadi 59 kasus, dengan usia, antara 12-59 tahun.

Kemudian terdapat laporan kematian pertama terkait pneumonia ini, pasien usia 61 tahun dengan penyakit penyerta yaitu penyakit liver kronis dan tumor abdomen atau perut. Dari 50 pasien lainnya yang sedang menjalani perawatan, dua pasien sudah dinyatakan boleh pulang dan tujuh pasien masih dalam kondisi yang serius.

Baca juga: Hindari Makan Tiram dan Kerang Mentah. Ini Bahayanya

Virus apakah yang tengah mewabah di sana?

Hasil pengkajian dipikirkan kemungkinan etiologi kasus-kasus ini terkait dengan Severe Acute Respiratory Infection (SARS) yang disebabkan Coronavirus dan pemah menimbulkan pandemi di dunia pada tahun 2003. Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) merilis jenis Betacoronavirus yang menjadi outbreak di Wuhan, terdapat 5 genom baru, yang berbeda dari SARS-coronavirus dan MERSCoronavirus.

Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit ringan sampai berat, seperti common cold atau pilek dan penyakit yang serius seperti MERS dan SARS. Beberapa coronavirus diketahui beredar di peredaran darah hewan.

Gejalanya

Gejala yang muncul pada pneumonia ini diantaranya demam, lemas, batuk kering dan sesak atau kesulitan bernapas. Beberapa kondisi ditemukan lebih berat. Pada orang dengan lanjut usia atau memiliki penyakit penyerta lain, memiliki risiko lebih tinggi untuk memperberat kondisi.

Metode transmisi dan masa inkubasi belum diketahui. Berdasarkan investigasi beberapa institusi di Wuhan, sebagian kasus terjadi pada orang yang bekerja di pasar ikan, akan tetapi belum ada bukti yang menunjukkan penularan dari manusia ke manusia.

Selain di Wuhan, beberapa Negara melaporkan kasus-kasus suspek serupa dengan di Wuhan yaitu di Singapura, Seoul, Thailand dan Hongkong. Di Singapura dan Bangkok terdapat penerbangan langsung dari Wuhan. WHO mengonfirmasi ada satu kasus di Thailand, terdeteksi virus baru yang berasal dari outbreak pneumonia di Tiongkok. Kasus tersebut merupakan traveler dari Wuhan, Tiongkok.

Wuhan, China (dok. Vax Travel)

Berdasarkan data United Nations Maret 2018, terdapat banyak negara atau tempat yang menjadi tujuan pengunjung dari Wuhan di antaranya Bangkok, Hong Kong, Tokyo, Singapura, Denpasar Bali, Macau, Dubai, Sydney dan masih banyak negara lainnya.

Namun, WHO belum merekomendasikan secara spesifik untuk traveler atau restriksi perdagangan dengan Tiongkok. Saat ini WHO masih terus melakukan pengamatan.

Terkait pencegahan pneumonia yang sedang outbreak saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah kasus ini karena pneumonia pada kasus outbreak saat ini disebabkan oleh coronavirus jenis baru.

Pencegahan yang bisa dilakukan

Menyikapi hal ini, lewat siaran pers-nya, PDPI (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia) menyarankan agar masyarakat jangan panik. Namun masyarakat tetap waspada terutama bila mengalami gejala demam, batuk disertai kesulitan bernafas, segera mencari pertolongan ke RS terdekat.

Terkait saran kesehatan, PDPI menyarankan kamu melakukan hal-hal berikut:

  1. Melakukan kebersihan tangan rutin, terutama sebelum memegang mulut, hidung dan mata; serta setelah memegang instalasi publik.
  2. Mencuci tangan dengan air dan sabun cair serta bilas setidaknya 20 detik. Cuci dengan air dan keringkan dengan handuk atau kertas sekali pakai. Jika tidak ada fasilitas cuci tangan, dapat menggunakan alkohol 70-80% handrub.
    3.Menutup mulut dan hidung dengan tissue ketika bersin atau batuk.
  3. Ketika meiliki gejala saluran napas, gunakan masker dan berobat ke fasilitas layanan kesehatan.

Saat bepergian, hendaknya pula kamu selalu melakukan tindakan pencegahan sebagai berikut:

  1. Hindari menyentuh hewan atau burung.
  2. Hindari mengunjungi pasar basah, peternakan atau pasar hewan hidup.
  3. Hindari kontak dekat dengan pasien yang memiliki gejala infeksi saluran napas.
  4. Patuhi petunjuk keamanan makanan dan aturan kebersihan.
  5. Jika merasa kesehatan tidak nyaman ketika di daerah outbreak terutama demam atau batuk, gunakan masker dan cari layanan kesehatan.
  6. Setelah kembali dari daerah outbreak, konsultasi ke dokter jika terdapat gejala demam atau gejala lain dan beritahu dokter riwayat perjalanan serta gunakan masker untuk mencegah penularan penyakit. *

Exit mobile version